Dewan Desak Pemerintah Beli Gabah Petani

Reporter

Editor

Senin, 26 Maret 2007 11:28 WIB

TEMPO Interaktif, Serang:Pemerintah Provinsi Banten diminta turun tangan membeli gabah petani. Saat ini harga gabah petani anjlok dari Rp 250-280 ribu per kwintal, kini hanya sekitar Rp 180-200 ribu per kwintalDesakan agar pemerintah membeli gabah petani disampaikan oleh Komisi Perekomian dan Pemerintahan DPRD Banten. "Pembelian gabah tersebut sebagai bentuk proteksi terhadap kepentingan petani," kata Yayat Suhartono anggota Komisi Perkonomian DPRD Banten, Senin (26/3).Dengan kebijakan itu, kata dia, diharapkan para petani tidak terjerat oleh para tengkulak.Saat ini, Para tengkulak membeli dengan harga yang rendah. Harga yang yang anjlok ini menyebabkan kerugian besar. "Saya sudah cek ke lapangan Untuk setiap lahan pertanian seluas 100 meter saja, kerugian mencapai Rp 500 ribu," katanya.Untuk itu, lanjut Yayat, dibutuhkan proteksi dari pemerintah agar kepentingan petani bisa terjaga. "Pemerintah bisa menggunakan dana tak terduga dalam pos APBD. Bahkan di Pos APBN biasanya ada alokasi anggaran untuk keperperluan itu," katanya.Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Provinsi Banten Egy Djauniswaty mengatakan, akan memikrikan recana pemeblian gabah. "Tetapi semua tergantung kepada gubernur karena beliau pengambil kebijakan," katanta.Sementera itu, berdasarkan pantuan, harga gabah panen dari petani di Kabupaten Serang mulai anjlok drastis. Jika sebelumnya harga gabah panen berkisar antara Rp 250-280 ribu per kwintal, kini hanya sekitar Rp 180-200 ribu per kwintal."Para tengkulak membeli dengan harga yang rendah," kata Ruslan Sumarlan petandi di Desa Kejambulan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Ia mengatakan, harga yang anjlok ini menyebabkan banyak petani yang mengalami kerugian besar.Agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar, petani memilih menyimpan gabah pada musim panen kali ini hingga harga kembali stabil. Tapi, tak semua petani berani menyimpan gabah dan tetap menjual dengan harga murah.Petani di Teteratai, Kecamatan Kramatwatu juga mengeluhkan anjloknya harga gabah. "Mau bagaimana lagi, kami terpaksa jual gabah dengan harga murah karena tidak ada uang. Kalau tidak jual sekarang saya tidak bisa bayar utang," ujar Faturahman seorang petani. Dia menyadari keputusan ini membuat dirinya merugi. Faidil Akbar

Berita terkait

Mendag Jamin Bulog Tetap Serap Gabah dari Petani

27 Februari 2018

Mendag Jamin Bulog Tetap Serap Gabah dari Petani

Menteri Perdagangan mengatakan Bulog pasti menyerap gabah petani.

Baca Selengkapnya

Bulog Diminta Serap Gabah dan Beras Petani Saat Panen Raya

15 Januari 2018

Bulog Diminta Serap Gabah dan Beras Petani Saat Panen Raya

Pemerintah meminta Bulog menyerap beras dan gabah petani pada panen raya.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melambung Tinggi, Mendag Gelar Rapat Mendadak

11 Januari 2018

Harga Beras Melambung Tinggi, Mendag Gelar Rapat Mendadak

Kemendag memanggil Aprindo dan distributor untuk membahas kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Kementan Bantah Stok Beras Kosong

4 Januari 2018

Kementan Bantah Stok Beras Kosong

Kementerian Pertanian menilai produksi Beras dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan sehingga tidak perlu impor.

Baca Selengkapnya

Surplus 300 Ribu Ton Beras Kalbar akan Diekspor ke Malaysia

13 Oktober 2017

Surplus 300 Ribu Ton Beras Kalbar akan Diekspor ke Malaysia

Indonesia akan mengekspor beras untuk Malaysia mulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Toko Tani Indonesia Jual Beras Murah, Hanya Rp 8 Ribu Per Kg

4 Oktober 2017

Toko Tani Indonesia Jual Beras Murah, Hanya Rp 8 Ribu Per Kg

Toko Tani Indonesia menjual beras dengan harga murah untuk menjawab kelangkaan pangan.

Baca Selengkapnya

HET Berlaku, Stok Beras Medium di Pasar Induk Cipinang Langka

25 September 2017

HET Berlaku, Stok Beras Medium di Pasar Induk Cipinang Langka

Beras medium disebut mulai langka semenjak harga eceran tertinggi ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Menteri Amran Klaim Penerapan HET Beras Berhasil

24 September 2017

Menteri Amran Klaim Penerapan HET Beras Berhasil

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengklaim penerapan Harga Eceran Tertinggi beras sejauh ini bebas dari reaksi keras dan gangguan.

Baca Selengkapnya

Tolak Harga Eceran, Pedagang Beras Cipinang Ancam Unjuk Rasa  

5 September 2017

Tolak Harga Eceran, Pedagang Beras Cipinang Ancam Unjuk Rasa  

Pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang berencana menyampaikan keluhannya terhadap pemerintah atas penetapan harga eceran tertinggi beras.

Baca Selengkapnya

BPS: Agustus 2017, Harga Gabah Kering Kembali Naik

4 September 2017

BPS: Agustus 2017, Harga Gabah Kering Kembali Naik

Kenaikan harga gabah kering panen dan gabah kering giling terjadi di tingkat petani maupun di penggilingan.

Baca Selengkapnya