Kenaikan Tarif Telepon Resmi Ditunda

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 15:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah dan DPR sepakat menunda kenaikan tarif telepon. Hal itu dikatakan Menteri Perhubungan, Agum Gumelar, dalam Rapat Konsultasi dengan DPR, di ruang Komisi VI gedung DPR/MPR, Rabu (15/1) malam. Tadi, setelah melihat kalkulasi yang ada, dari seluruh rakyat Indonesia sebanyak 210 juta, pemakai teleponnya cuma 3,7 persen. Pak Agum menyatakan, kenaikan tarif telepon bisa ditunda, ujar Wakil Ketua Fraksi PDI-Perjuangan, Panda Nababan, kepada wartawan, di sela-sela pertemuan. Dijelaskan, saat ini pertemuan diskors selama setengah jam, terhitung dari pukul 22.35 WIB. Skorsing itu diminta pemerintah untuk memanfaatkannya sebagai lobi, menghitung angka-angka, dan bagian mana saja yang bisa ditunda. Panda menjelaskan, selain penundaan kenaikan tarif telepon, ada kemungkinan kenaikan harga bahan bakar minyak juga bisa ditunda. Pasalnya, sesuai usul Ketua Komisi IX, Max Moein, dalam rapat itu, pemerintah bisa memanfaatkan stimulus pajak dengan tidak mengenakan 15 persen pajak kepada BBM. Kalau pajak BBM tidak dikenakan, harga bisa turun sekitar Rp 300 sampai Rp 400 perak, ujarnya. Mengenai kesepakatan penundaan kenaikan tarif telepon, Panda menuturkan, telepon tidak menyangkut langsung dengan APBN. Dengan penundaan itu, ia berharap rakyat bisa memahami adanya proyek-proyek pemerintah, seperti penambahan jaringan telepon ataupun listrik, urung dilaksanakan. Ditambahkan, pemerintah dalam rapat itu tidak keberatan bila ada beberapa tarif yang mengalami penundaan kenaikan. Menteri Keuangan melihat ada peluang yang bisa dipakai untuk mengurangi beban rakyat, ujarnya. Adanya penundaan kenaikan tarif telpon juga diungkap Ketua DPR, Akbar Tandjung. "Menhub (Agum Gumelar-Red) sendiri mengatakan untuk tahun 2003 kenaikan tarif telepon itu tidak akan diberlakukan," katanya. Tapi, untuk kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik, ia menyatakan pemerintah akan mencoba mengkaji kembali. Sebab itu, DPR memberikan waktu kepada pemerintah selama 30 menit (rapat di skorsing) untuk melakukan konsultasi di antara mereka. Mudah-mudahan saja ada suatu hasil yang menggembirakan, kata dia. Akbar sendiri melihat celah-celah penyesuaian harga BBM dan TDL masih ada. Tapi, dia belum bisa memastikan berapa besar porsi penurunan harga kedua komoditas itu. Tapi, tentu saja tetap dalam kerangka untuk menjamin efektivitas dari tugas-tugas pemerintah di bidang pembangunan. Jangan sampai penyesuaian itu menghambat pembangunan kita, tambahnya. Ketua DPR mengungkapkan, dalam rapat tadi, seluruh fraksi menghendaki harga BBM dan TDL ditinjau kembali. Berapa besar penurunan harga kedua komoditas itu, perhitungannya diserahkan kepada pemerintah. Dalam penurunan itu, dewan sendiri melihat dari berbagai aspek, terutama aspek politik dan aspirasi masyarakat. Karena itu, pemerintah diminta untuk menghitung kembali, ujar dia. Ditegaskan, adanya pembatalan kenaikan tarif telepon ataupun kalau jadi penyesuaian harga BBM dan TDL, masih memungkinkan bagi APBN 2003 mengalami penyesuaian. Kalau perubahan APBN baru diputuskan pertengahan tahun mendatang, tandas Akbar. Skorsing rapat konsultasi sudah selesai. Saat ini, rapat dilanjutkan untuk membahas kemungkinan-kemungkinan terhadap kenaikan harga BBM dan TDL. Sebelumnya, pemerintah, yaitu Menko Perekonomian, Menko Polkam, Menko Kesra, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan konsultasi selama 30 menit di ruang tamu Komisi VI. Rapat konsultasi itu sendiri membahas permintaan DPR mengenai penyesuaian harga BBM dan TDL. (Istiqomatul Hayati/Kurniawan - Tempo News Room)

Berita terkait

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

5 menit lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

23 menit lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

24 menit lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

24 menit lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

29 menit lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

43 menit lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

43 menit lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

53 menit lalu

Kelompok yang Rentan terhadap Cuaca Panas Berikut Dampaknya

Cuaca panas dapat berdampak lebih serius pada kesehatan orang-orang yang rentan, seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak karena dehidrasi.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 jam lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

1 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya