TEMPO Interaktif, Jayapura:Pasca-perang suku di Desa Koparu, Distrik Sugapa, Kabupaten Paniai, Papua, pekan lalu, aparat Polres Paniai mengamankan tiga orang dari Suku Sani yang diduga sebagai pelaku pembunuhan saat perang saudara tersebut.Juru Bicara Polda Papua, Komisaris Besar Kartono Wangsadisastra, hingga saat ini menolak memberikan nama-nama pelaku tersebut, lantaran masih terus dilakukan penyelidikan atas kasus ini. "Kami masih melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku lainnya. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangkan akan terus bertambah," jelasnya di Jayapura hari ini. Menurutnya, ketiga orang tersebut dapat diamankan atas kerja sama antara tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat.Sementara warga dari Suku Kobogau hingga saat ini belum ada yang diamankan, karena seluruh penduduk suku tersebut telah lari dan bersembunyi di hutan-hutan sekitar lokasi. "Tiga kepala perang dari Suku Kobogau yang diminta untuk berdialog malahan melarikan diri ke hutan," ujarnya.Pelarian mereka ke hutan dikarenakan suku ini masih rugi dengan korban nyawa yang ada di pihaknya berjumlah lima orang, sementara dari Suku Sani hanya empat orang. "Makanya mereka belum mau diajak berdialog, guna penyelesaian kasus ini," kata Kartono.Meski begitu, upaya perdamaian akan terus dilakukan, sambil mengimbau kepada para warga agar tidak mengulangi perang saudara, yang hanya merugikan kedua belah pihak.Sedangkan situasi terakhir di Desa Koparu hingga hari ini kondusif, walaupun ada penjagaan oleh beberapa aparat kepolisian untuk mengamankan wilayah tempat pertikaian kedua belah pihak. Kartono menduga sewaktu-waktu perang saudara ini akan terjadi lagi karena korban yang tewas belum seimbang. "Masyarakat di wilayah Pegunungan Tengah selalu menyelesaikan persoalan dengan jalan kepala bayar kepala," ungkapnya.Cunding Levi