TEMPO Interaktif, Cirebon: Sejumlah pedagang di Cirebon, Jawa Barat memborong beras operasi pasar yang dilakukan Bulog Sub Divisi Regional Cirebon. Antrean pedagang saat operasi pasar juga terjadi di Solo, Jawa Tengah. Sebagian pedagang menyewa tukang becak untuk mendapatkan beras murah dalam jumlah besar. Setiap satu karung beras mereka memberi upah sebesar Rp 5.000. “Lumayan sebagai ganti ongkos narik becak,” kata Wasiman, seorang penarik becak di Cirebon pada Jumat (16/2). Di tangan pedagang di Pasar Gunung Sari, Cirebon beras murah ini dicampur dengan beras lain untuk dijual kembali dengan harga pasar.Sedangkan di Bojonegoro, Jawa Timur distribusi beras murah operasi pasar dilakukan lewat kios dan toko beras. Penyaluran model baru ini diawasi oleh Bulog dan Dinas Perindustrian. “Model penyaluran langsung mungkin tidak kami gunakan lagi,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bojonegoro Joko Prasetyo.Distribusi beras murah model baru ini akan dicoba di sejumlah toko dan kios di Kecamatan Kota Bojonegoro. Toko distributor akan dipasangi spanduk “Beras Operasi Pasar”. Harga yang satu kilogram beras tidak berubah yakni Rp 3.700. Model ini akan diteruskan di 27 kecamatan yang ada.Sementara itu, Bulog Divisi Regional I Bandung melakukan operasi pasar dengan menyalurkan beras ke pedagang eceran. Menurut Kepala Bulog Divisi Regional I Bandung Ruchiyat, cara ini untuk mempermudah penyaluran beras murah.Penyaluran melalui pengecer ini hanya dilakukan di Kota Bandung dan Kota Cimahi. Sedangkan di Kabupaten Bandung dan Sumedang beras disalurkan langsung kepada warga di kantor desa. Kemarin operasi pasar berlangsung di desa Solokan Jeruk, Cihampelas, Pasir Langu, Mekar Jaya, dan Sukamanah. Kepala Seksi Analisis dan Harga Pasar Bulog Sub Divisi Regional Cirebon M. Salmon mengakui beras operasi pasar dibagi dua. Sebanyak 4 ton untuk masyarakat dan 1,5 ton disalurkan untuk pedagang melalui koperasi pasar. Cara ini atas permintaan Pemerintah Kota Cirebon. “Koperasi yang akan menyalurkan ke pedagang di pasar,” kata Salmon.Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Cirebon M. Korneli membenarkan pihaknya meminta Bulog melakukan operasi pasar. Permintaan ini atas desakan Ikatan Pedagang Pasar Gunung Sari. Tapi, karena terjadi banyak penyimpangan seperti harga mencapai Rp 5.000 per kilogram, distribusi diubah langsung ke pemukiman. Saat ini harga beras kualitas sedang di Bandung mulai turun sekitar Rp 200-300 per kilogram. Hal serupa juga terjadi di Solo, Jawa Tengah yang turun Rp 50 per kilogram. Sedangkan di Jember, Jawa Timur harga beras kualitas sedang masih cukup tinggi mencapai Rp 6.350 per kilogram. Untuk menyiasati tingginya harga beras, warga mulai memborong beras jagung untuk campuran bahan makanan. Harga beras jagung pun melonjak menjadi Rp 3.200 per kilogram dari harga semula Rp 2.500. “Biasanya untuk campuran beras Bulog,” kata Ny. Latif, pedagang di Pasar Induk Tanjung Jember. Di Surabaya Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Herman Surjadi Sumawiredja mengancam menindak spekulan beras yang mengambil keuntungan dari operasi pasar. Dia mengaku menurunkan para intelijennya untuk memantau kemungkinan tersebut. "Kalau ada yang menimbun kita tindak tegas," katanya. ivansyah | rinny srihartini | imron rosyid | sujatmiko | mahbub djunaidy