Proyek Banjir Kanal Harus Disertai Perbaikan Kawasan Hulu

Reporter

Editor

Jumat, 9 Februari 2007 23:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pembangunan proyek Banjir Kanal Timur dan Barat harus dilakukan bersamaan dengan perbaikan lahan di kawasan hulu. Sebab jika tidak dikhawatirkan mengakibatkan kekeringan sumur warga saat musim kemarau. Asisten Deputi Pengendalian Kerusakan Sungai dan Danau Kementerian Lingkungan Hidup Antung Deddy Radiansyah mengatakan, banjir kanal mengalirkan air dengan cepat dari hulu ke hilir. ”Air yang mengalir pada banjir kanal tidak dapat meresapkan air ke dalam tanah,” ujar Antung kepada Tempo di kantornya, Jumat (9/2).Menurut dia, pengelolaan air yang baik bagi daerah kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi adalah menahan air selama mungkin di hulu. Setelah itu meresapkannya ke dalam tanah sebagai cadangan di musim kemarau. ”Yang harus dilakukan bukan membuang air, tapi memanen air sebagai cadangan," ujarnya.Di Jakarta, kata Antung, saat ini minim daerah resapan air karena padatnya pembangunan pemukiman dan gedung bertingkat. Sebenarnya, kata dia, untuk membantu meresapkan air harus memanfaatkan jalur biru di bawah permukaan tanah Jakarta. Jalur biru adalah aliran air di bawah tanah hasil resapan air di permukaan. ”Tapi ironisnya di atas jalur biru itu berdiri gedung bertingkat sehingga otomatis air tidak bisa meresap,” kata dia.Fakhrudin, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bidang Hidrologi, mengatakan bahwa pembangunan Banjir Kanal Timur dan Barat tidak menjamin banjir di Jakarta teratasi seratus persen. Menurut dia, keberadaan banjir kanal timur dan barat hanya mengalirkan aliran air di kawasan hilir. “Kalau aliran air di hulu tidak dikendalikan, ya, percuma,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (9/2).Proyek Banjir Kanal Timur dan Barat yang saat ini dibangun pemerintah, kata dia, berfungsi sebagai saluran besar untuk drainase air. ”Aliran sungai yang berasal dari hulu dialihkan ke banjir kanal agar volume air yang melalui Jakarta berkurang,” kata dia.Namun, Fakhrudin tidak sependapat dengan Antung bahwa banjir kanal dapat mempengaruhi cadangan air tanah. Pembangunan banjir kanal, menurut Fakhrudin, berada di atas lapisan air tanah cadangan. ”Kalau pengerukannya tidak dalam, tidak akan berpengaruh pada air tanah," ujarnya.Menurut dia, saat ini yang harus dilakukan adalah mengatur air agar tidak terjadi banjir dan kekeringan yakni dengan membuat sumur-sumur resapan. Selain itu, rehabilitasi situ, memperluas lahan berumput, dan memindahkan industri ke daerah luar Jakarta. ”Upaya ini adalah keharusan,” ujarnya.Ninin Damayanti

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

1 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

2 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

2 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

4 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

5 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya