TEMPO Interaktif, Jakarta:Tiga orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan tiga bus antar kota di dekat Terminal Bus Tirtonadi, Solo pada Ahad (21/1). Sejumlah saksi mata di tempat kejadian mengatakan, kecelakaan beruntun itu bermula dari ulah sopir Bus Safari jurusan Semarang-Solo yang baru keluar dari terminal. Bus yang melaju kencang dan berusaha mendahului bus Rukun Sayur jurusan Solo Jakarta. Namun, di tikungan depan Taman Balekambang, bus bernomor polisi H 1456 AB yang dikemudikan Kelik Brahmono tak bisa menghindar ketika berpapasan dengan bus Suharno jurusan Yogya-Solo yang menuju terminal. Kelik yang kemudian menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan ini, berusaha membanting kemudi ke sebelah kiri. Tindakan itu justru membuat bus Rukun Sayur terjungkal ke parit karena juga ingin menghindari tabrakan. "Suara benturannya sangat keras," kata Sumardi, seorang saksi mata. Selain Kelik Bramono, kecelakaan itu juga merenggut dua penumpang bus Safari lainnya yakni Lia Ardiani (15 tahun), siswa SMP Klaten dan Lely Dyah Rahmati (9 tahun),warga Kalikotes, Klaten. Seorang petugas di Rumah Sakit Brayat Minulya, Solo mengatakan pihaknya menerima 28 korban kecelakaan. "Sebagian ada yang luka parah karena patah tulang," kata petugas itu. Rumah Sakit Brayat tidak dapat menampung seluruh korban dan menempatkan para korban di lobi rumah sakit. Sebagian korban kecelakaan juga dilarikan ke Rumah sakit Panti Waluyo. Ny Warsinem (30) warga Kalikotes yang belum mengetahui Lia Ardiani, anaknya tewas tampak merintih kesakitan sambil memeluk Maria, anak bungsunya yang juga mengalami luka bagian kepala. Petugas dari Poltabes Solo belum dapat memberikan penjelasan yang memadai dari tabrakan maut ini karena Kelik tewas di lokasi. Sementara Ngadiyono,35, pengemudi PO Suharno dan Hermanto sopir Bus Rukun Sayur, juga masih mendapatkan perawatan. Polisi dibantu petugas dari DLLAJ masih sibuk mengangkat tiga bangkai bus dari lokasi kejadian. Imron Rosyid