Meski Dilanda Bencana Gempa, Bantul Surplus Beras

Reporter

Editor

Sabtu, 23 Desember 2006 22:52 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Meski pernah diporakporandakan oleh bencana gempa bumi, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, pada 2006 ini tetap surplus beras. Dengan demikian, Kabupaten Bantul tidak perlu menggelar operasi pasar beras seperti yang terjadi di daerah lain, menyusul melonjaknya harga beras di pasaran.Bupati Bantul, Idham Samawi, mengungkapkan hal itu pada acara panen raya di Bulaksiang, Desa Triharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, Sabtu (23/12). Panen raya padi seluas 1.070 hektare se-kecamatan Pandak ini dilakukan Gubernur Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X, yang didampingi GKR Hemas beserta putri-putrinya serta Bupati Bantul sendiri selaku tuan rumah.Menurut Idham Samawi, produksi beras di Kabupaten Bantul untuk tahun 2006 ini mencapai 99.670 ton. Sementara kebutuhan beras untuk Kabupaten Bantul hanya 72 ton, sehingga masih surplus sebanyak 27.670 ton."Meski harga beras di pasaran saat ini tinggi, tak menjadi masalah bagi warga Bantul. Karena Bantul masih surplus beras, maka belum perlu diadakan operasi pasar," tegas Idham Samawi yang disambut tepuk riuh ratusan petani yang menghadiri acara panen raya tersebut.Idham menambahkan, pada 2006 ini panen beras di Kabupaten Bantul mencapai luasan 25.426 hektare. Dengan tingkat produksi rata-rata 7 ton per hektare, diharapkan produksi gabah di Kabupaten Bantul pada 2006 mencapai 175.618 ton gabah kering pungut atau setara dengan 99.670 ton beras.Gubernur Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X, dalam sambutannya mendukung keinginan Bupati Bantul agar tidak dilakukan operasi pasar beras. Menurut Sultan, fluktuasi harga beras yang terjadi belakangan ini yang diuntungkan adalah pedagang, bukan petani.Untuk menghindari operasi pasar beras, Sultan Hamengku Buwono X, mengajukan dua alternatif. Pertama adalah pembagian beras untuk warga miskin (raskin). "Namun jatah raskin untuk DIY saat ini sudah habis," katanya.Langkah kedua, kata Sultan, akan meminta jatah beras sebanyak 600 ton yang saat ini berada di bawah kewenangan Badan Koordinasi Nasional, agar dibagikan secara gratis dan merata untuk seluruh warga DIY. Sebab, kata Sultan, beras sebanyak 600 ton yang dikuasai Bakornas itu sebenarnya jatah untuk korban gempa. "Saya sedang mengajukan permohonan kepada Bakornas dan nantinya akan saya bagikan kepada warga melalui Pokmas," katanya.Menurut Sultan, langkah ini akan menguntungkan petani karena ia bisa menikmati tingginya harga jual gabah, sementara tak perlu lagi membeli beras karena sudah mendapat pembagian secara gratis. "Jika permintaan ini disetujui, saya yakin harga beras di pasaran lambat laun akan turun dengan sendirinya," kata Sultan.Heru CN

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

13 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

41 hari lalu

Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

Target swasembada padi, jagung, kedelai melalui program UPSUS Pajale, swasembada gula, sebagai program pangan Jokowi. Guru besar IPB sebut gagal semua

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

45 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

56 hari lalu

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

59 hari lalu

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya