TEMPO Interaktif, Malang:Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I Malang membuat hujan buatan untuk mengisi air di sejumlah waduk, seperti Sutami Malang dan Waduk Wonorejo, Tulungagung.Menurut Sekretaris Perum Jasa Tirta I Malang, Harijanto, air hujan belum mampu mencukupi kebutuhan air baku dan membangkitkan generator PLTA. "Jika tidak dibuatkan hujan buatan, pasokan listrik Jawa-Bali bisa berkurang karena generator PLTA mati," katanya di Malang, Rabu (6/12).Saat ini, tim dari Balai Pengkajian dan Penelitian Teknologi (BPPT) bersama petugas Jasa Tirta masih meneliti lokasi. Hujan buatan ini membutuhkan dana Rp 1,5 miliar yang berasal dari anggaran Dirjen Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum.Menurut rencana, hujan buatan akan dibuat di kawasan Waduk Sutami, Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, dan Waduk Wonorejo, Desa Wonorejo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. "Hasil survey petugas juga mempertimbangkan masukan masyarakat. Hal ini untuk menghindari protes dan kerugian yang ditanggung warga," ujar Harijanto.Kondisi air waduk tahunan dan harian dalam naungan Perum Jasa Tirta semakin parah. Saat ini, Perum Jasa Tirta sudah menggunakan air cadangan musim kemarau sebanyak 28 juta meter kubik lebih di Waduk Sutami. Jumlah keseluruhan air cadangan Waduk Sutami sebesar 34 juta meter kubik. Adapun total cadangan air di semua waduk mencapai 85,13 juta meter kubik.Jasa Tirta memperhitungkan sisa cadangan air di waduk Sutami akan habis digunakan keseluruhan selama 5 hari mendatang. "Bila tidak ada air masuk yang berasal dari hujan, kebutuhan air untuk masyarakat dan pasokan listrik di Jatim terancam terganggu," tutur Harijanto. Bibin Bintariadi