TEMPO Interaktif, Pekanbaru:Kepolisian Daerah Riau menetapkan sepuluh orang sebagai buronan kakap kasus pembalakan liar di Riau. Penetapan ini setelah polisi mendapatkan bukti cukup kuat dan memastikan mereka sudah melarikan diri. “Kami masih terus memburu mereka,” kata juru bicara Kepolisian Daerah Riau Ajun Komisaris Besar Zulkifli MH.Sepuluh buronan itu antara lain Kimo, Mus, Aspiar (beroperasi di Kabupaten Indragiri Hilir), Daham (Kabupaten Dumai), Rudi, Ucok Pusek, Mahyudin, Ahok dan Willy (Kabupaten Siak), dan Selly Winata (Pekanbaru). Dari sepuluh buronan ini, empat orang di antaranya sebagai penyelundup kayu ke Malaysia pada pertengahan 2005.Selain merambah hutan di kawasan taman nasional, buronan ini memalsukan dokumen kehutanan. Mereka juga menyelundupkan kayu hasil jarahan ke luar negeri, terutama Malaysia. Kerugian negara akibat ulah mereka mencapai Rp 30 triliun. Menanggapi penetapan status buron ini, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Riau Jhoni S Mundung mengatakan, seharusnya polisi tidak hanya menetapkan sepuluh tersangka saja. Walhi Riau, kata dia, sudah melaporkan 43 perusahaan yang terbukti merambah kawasan hutan lindung. jupernalis samosir