TEMPO Interaktif, Jakarta: Jika tak ada aral, Partai Persatuan Pembangunan akan menggelar muktamar awal 2007. Maju setahun dari jadwal seharusnya, 2008. Dari empat kandidat yang telah menyatakan diri akan memperebutkan kursi ketua umum, tiga di antaranya adalah figur muda dari faksi Nahdlatul Ulama. Hanya Ali Marwan yang tergolong senior dari faksi Muslimin Indonesia yang berminat memimpin PPP. Berikut ini profil singkat mereka;Ali Marwan HananPria kelahiran Uludanau, Sumatera Selatan, 12 Maret 1947, ini termasuk politikus senior di Partai Persatuan Pembangunan. Saat ini Ali menjabat Wakil Ketua Umum PPP, setelah menjadi sekretaris jenderal. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, Palembang, 1984, ini pernah menjadi Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah kabinet di bawah rezim Megawati. Ali juga satu-satunya wakil dari faksi Muslimin Indonesia. Arief Mudatsir Mandan Kedekatannya dengan Ketua Umum PPP bisa dilihat dari dua buku yang ditulisnya pada 2002: Hamzah Haz, Konsistensi dan Integritas Perjuangan di Bawah Panji-panji Ka'bah serta Indonesia Baru dan Kemandirian Nasional. Sebelum terjun ke dunia politik, lelaki kelahiran Jepara, Jawa Tengah, 11 November 1956, ini lama berkiprah di lembaga swadaya masyarakat. Pada 1980-1990, Arief aktif di Lembaga Penelitian, Pendidikan, Penerangan, Ekonomi, dan Sosial, Program PHT-FAO 1990-1992, dan di UNDP sebagai National Project Manager Strengthening NGO's for Social Welfare and Development 1992-1995. Di partai, ia menjabat ketua harian. Adapun di parlemen Arief duduk sebagai anggota Komisi Pertahanan dan Wakil Ketua Komisi Anggaran. Di sela-sela kesibukannya sebagai politikus, ia kini tengah menyelesaikan program doktor di Jurusan Sosiologi Universitas Indonesia. Endin Akhmad Jalaludin SoefiharaDi parlemen, Endin adalah komandan alias Ketua Fraksi PPP. Sebelumnya, ia pernah bertarung memperebutkan kursi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, tapi kalah suara oleh Agung Laksono. Di tengah kesibukannya, kandidat doktor dari Universitas Negeri Jakarta ini menulis dua buku: Rekonstruksi Masa Depan Indonesia (Pustaka Sinar Harapan, 2002) dan Reformasi Anggaran Berbasis Kinerja (Pustaka Sinar Harapan, 2005). Politikkus kelahiran Pandeglang, 17 November 1960, ini bertekad menjadikan PPP sebagai "Rumah Besar Politik Umat Islam Indonesia". Suryadharma Ali Sebelum menjadi politikus, jebolan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1984, ini berkarier di PT Hero Supermarket Tbk. hingga menjadi deputi direktur di perusahaan retail itu pada 1999. Di DPR, Suryadharma pernah menjadi Ketua Komisi Industri dan Perdagangan serta Ketua Fraksi PPP. Putra Betawi kelahiran 19 September 1956 ini sempat memberontak kepemimpinan Hamzah Haz. Bersama Zarkasih Nur, Usamah Hisyam, dan sokongan Bachtiar Chamsyah, ia menggelar Silaturahmi Nasional PPP di Hotel Sahid, 25 Februari 2005. Hamzah pun menjatuhkan sanksi pemberhentian sementara kepadanya. Tapi kemudian keputusan itu direhabilitasi, dan Hamzah setuju mempercepat Muktamar PPP menjadi awal 2007, bukan 2008. Kini, Suryadharma menjabat Menteri Negara Koperasi dan UKM Kabinet Indonesia Bersatu. Sudrajat