TEMPO Interaktif, Solo:Kota Solo bersama dengan Kota Semarang diminta menjadi kota percontohan penerapan angkutan massal di Propinsi Jawa Tengah. Pemerintah pusat memberikan bantuan 10 bus dalam pengoperasian angkutan massal menyerupai busway di Jakarta. "Rencananya mulai tahun 2007angkutan massal itu diperasionalkan di Solo. Nantinya akan dibangun koridor khusus untuk jalur angkutan massal ini," kata Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Solo, Yosca Herman Sudrajad, Senin (16/10)Menurut Yosca. di seluruh Indonesia sampai dengan tahun 2009 mendatang diharapkan ada sebanyak 20 kota yang menerapkan angkutan massal tersebut. Dikatakannya, angkutan massal itu diterapkan dalam upaya membangkitkan kembali angkutan darat yang terpuruk pasca kenaikan harga BBM. "Tentu saja juga dalam kerangka memberikan citra pelayanan transportasi yang jauh lebih baik daripada sekarang ini," ujarnya. Pemerintah Solo, kata Yosca, saat mulai melakukan pengkajian rute yang akan bakal dilewati oleh angkutan massal tersebut. Dia memberikan gambaran secara umum, nantinya akan ada dua rute yang membagi kota Solo, yakni rute utara dan rute selatan. Kedua rute itu terhubung dengan Bandara Adi Sumarmo. "Kalau yang rute utara itu melalui wilayah di bagian utara kKota Solo sedangkan kalau rute selatan itu yang menghubungkan bandara dengan melewati bagian selatan Kota Solo. Kedua rute akan melewati central business district, antara lain terminal, stasiun kereta, Pasar Klewer dan akhirnya bertemu di bundaran Gladak," jelasnya.Pembangunan koridor menurutnya, akan dilakukan dengan dana Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) 2007. Dia menambahkan agar tarif bus tersebut nantinya terjangkau oleh masyarakat, dalam tahap awal pemerintah daerah memberikan subsidi dengan pengurangan tarif. "Angkutan massal ini juga diharapkan dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi daerah, di samping juga menunjang kawasan citywalk," ujarnya lagi. Imron Rosyid