Pemerintah Kesulitan Tangani Kebakaran Hutan

Reporter

Editor

Selasa, 10 Oktober 2006 22:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Akibat tidak adanya awan, pemerintah mengaku kesulitan memadamkan api dari kebakaran lahan yang terjadi di beberapa wilayah Sumatera dan kalimantan."Info dari BMG (Badan Meterorologi dan Geofisika) temperatur permukaan air turun sehingga tidak ada penggumpalan awan," kata Syamsul Maarif, Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Nasional (Bakornas), yang merupakan pengkoordinir pemadaman api sore tadi (10/10).Kendala pemadaman api meliputi faktor cuaca (sea surface temperature) yang dingin di Samudera Hindia menyulitkan terjadinya penguapan sehingga awan potensial terbentuk di lokasi kebakaran lahan. Selain itu, ada kesulitan menjaga eksistensi kelangsungan padamnya api dan pembakaran lahan terus berlangsung.Terkait hal itu, maka pemerintah melakukan teknologi modifikasi cuaca atau cloud shading untuk mengumpulkan awan sehingga terjadi hutan buatan untuk memadamkan api. Syamsul menargetkan, pengumpulan cuaca itu dapat dilakukan dalam 5 hari.Saat ini, teknologi modifikasi cuaca sudah mulai dilakukan dengan dua pesawat Hercules yang terbagi menjadi dua posko penerbangan yaitu Bandara Syamsuddin Noor-Banjarmasin dan bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Target sasarannya yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera selatan, Bangka Belitung, Lampung, Jambi, dan Bengkulu.Upaya lain untuk memadamkan api, juga dilakukan water bombing di beberapa lokasi kebakaran dengan water bucket berkapasitas 400 liter. Karena lahan gambut yang terbakar memerlukan upaya pemdaman api secara masif, Syamsul menambahkan, pihaknya juga tengah berupaya mencari water bucket berkapasitas 3000 liter. Syamsul menambahkan, water bombing sudah dilakukan di Kalimantan dan Palembang.Selain itu, pemadaman api dari darat juga dilakukan oleh Manggala agni, pasukan pemadam kebakaran dari Departemen Kehutanan yang dibantu masyarakat dan pemerintah daerah. Bahkan, kata Syamsul, tidak menutup kemungkinan pemerintah akan bekerjasama dengan negara tetangga untuk memadamkan api.Kondisi lapangan menunjukkan, sumber api di Kalimantan sebagian besar lahan gambut yaitu di Kalteng, Kalsel, Ketapang. Selain itu, lokasi kebakaran terdapat di areal persawahan di wilayah Kuala Kapuas. Sedangkan di Sumatera, sebagian besar lokasi kebakaran berupa lahan gambut.Nur Aini

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

20 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

45 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

48 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

49 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

50 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

50 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

54 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya