TEMPO Interaktif, Surabaya:Kantor Bea Cukai Tanjung Perak dan Balai Besar Karantina Hewan Tanjung Perak menggagalkan penyelundupan 47 kontainer pakan ternak yang terbuat dari meat and bone meal (MBM) sapi. Tepung daging sapi dan tulang itu ditahan karena berasal dari Spanyol yang menurut Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) negeri itu belum terbabas dari penyakit sapi gila (mad cow).Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Penyidikan Bea Cukai Tanjung Perak, Agus Purnadi, modus penyelundupan ke Surabaya dilakukan dengan dua cara, yakni memanipulasi negara asal barang dan memalsukan dokumen menjadi pakan unggas (pountry meal). Dalam dokumen yang disita Bea Cukai disebutkan bahwa 22 kontainer MBM berasal dari Australia sedangkan 25 kontainer sisanya dikatakan berisi pountry meal.Namun, setelah diperiksa diketahui bahwa MBM tersebut ternyata berasal dari Spanyol. Balai Besar Karantina Hewan yang turut meneliti 25 kontainer pountry meal menyatakan bahwa pakan unggas itu juga mengandung MBM dari Spanyol. "Kontainer-kontainer itu sudah keluar dari pelabuhan tapi berhasil kami tahan," kata Agus, Sabtu.Dari penelusuran yang dilakukan Bea Cukai diketahui bahwa ternyata importir MBM itu adalah CV Darma Guna Triwarna. Ia mengambil barang dari Hong Kong dan dibawa ke Surabaya melalui Singapura. Dokumen pengiriman tertanggal 3 Oktober lalu. Kini 47 kontainer MBM itu ditahan di pelabuhan terminal peti kemas dan di tempat PT Indra Jaya Swastika, tempat penimbunan kepabeanan di Jalan Kalianak. "Kami masih berkoordinasi dengan polisi untuk mengungkap pemilik CV tersebut," kata Agus.Menteri Pertanian Anton Aprinatono yang meninjau kontainer MBM di terminal peti kemas Sabtu siang meminta aparat menangkap importirnya. Anton juga akan mempelajari mengapa barang-barang tersebut bisa lolos ke Surabaya. "Kami bekerja sama dengan polisi untuk mengungkap kasus ini," ujar Anton. Kukuh S Wibowo