Investor Lirik Pabrik Biodisel di Sumatera Selatan
Reporter
Editor
Senin, 2 Oktober 2006 11:59 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membangun pabrik biodisel direspons sejumlah investor. Setidaknya delapan pemodal luar negeri maupun dalam negeri berminat investasi proyek biodisel.“Daya tarik Sumatera Selatan karena memiliki potensi sawit yang besar sebagai bahan baku biodisel," kata Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman, akhir pekan lalu.Delapan investor tersebut, kata dia, dua di antaranya nvestor dari luar negeri. Sedangkan enam lainnya dari dalam negeri seperti Salim Group dan Sampurna. “Kami sudah siapkan lahan cukup luas di Muara Enim, Musi Banyuasin, dan Banyuasin,” katanya.Pembangunan pabrik biodiesel dari CPO sawit memang memerlukan lahan luas. Jika pabrik biodesel jadi dibangun, produksi CPO tidak akan mengurangi kebutuhan pangan.“Pabrik biodiesel harus dikembangkan tersendiri sehingga tidak mengurangi jatah produksi minyak pangan. Apalagi, ada perbedaan harga yang cukup tinggi dari kedua produk itu. CPO yang diproduksi untuk kebutuhan minyak goreng sekitar Rp 4.000 per liter sedangkan biodiesel mencapai Rp 6.000 per liter,” jelasnya.Yang dikhawatirkan apabila biodiesel untuk pangan malah diolah untuk biodiesel semua. Sebagai bahan pencampur bahan bakar minyak, berapapun ketersediaan biodiesel akan dibeli Pertamina. Dia mencontohkan untuk kebutuhan bahan bakar kendaraan, perbandingan campuran biodiesel dengan BBM untuk 100 liter minyak dibutuhkan lima liter biodiesel disebut B5. Sedangkan, untuk kebutuhan alat idustri disebut B50 dengan perbandingan campuran 50 liter solar dengan 50 liter biodiesel.Ketersediaan bahan baku biodiesel Sumatera Selatan sangat melimpah. Untuk CPO memiliki luas kebun pada 2005 sekitar 454.065 hektare dengan jumlah produksi mencapai 1.072.538 ton per tahun.Dengan mengembangkan CPO, provinsi bakal meraup keuntungan. Apalagi produksi yang ada sudah mencapai 12 juta ton per tahun dengan target pada 2010 mencapai 17,5 juta ton.Biaya produksi biodiesel antara Rp 4.064 per liter hingga Rp 4.815 per liter sementara tingkat harga CPO di pasar internasional antara AS$ 300-375 per ton. Harga jual juga cukup tinggi Rp 4.876 hingga Rp 5.778 per liter sehingga keuntungan bisa mencapai 20 persen. Sementara itu untuk harga biodiesel internasional mencapai Rp 5.350 dan harga solar industri Rp 5.700 per liter. Sumatera Selatan berencana membangun pabrik biodiesel berkapasitas 6.000 ton di Sembawa, Banyuasin. Modalnya sebesar Rp 15 miliar dari anggaran daerah dan pusat. Pabrik ini nantinya akan dikelola oleh Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi.ARIF ARDIANSYAH