Hindari Lumpur Lapindo, Surabaya-Malang Lewat Sepajang
Reporter
Editor
Kamis, 21 September 2006 00:28 WIB
TEMPO Interaktif, Surabaya:Dinas Perhubungan Jawa Timur menyiapkan jalur lalu lintas alternatif sehubungan dengan lumpur panas Lapindo Brantas yang menggenangi jalan tol Surabaya-Gempol.Persiapan ini sekaligus untuk antisipasi arus mudik Lebaran tahun ini. Sebab. kecil kemungkinan jalan tol Surabaya-Gempol dan Jalan Raya Porong bisa digunakan.Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Harry Soegiri, jalur alternatif disiapkan terutama untuk jalur darat dari arah Kota Surabaya menuju Malang dan Probolinggo, Jember, hingga Banyuwangi. Jalur alternatif yang disaipkan adalah, untuk angkutan barang dialihkan ke jalur Surabaya-Mojokerto-Mojosari-Japanan dan Gempol. “Jalur alternatif untuk angkutan penumpang dan kendaraan pribadi melalui Surabaya-Sepanjang-Krian-Japanan-Gempol,” katanya kemarin. Dinas Perhubungan Jawa Timur juga mengalirkan arus kendaraan penumpang umum dan kendaraan pribadi dari Surabaya melalui jalur Sidoarjo-Wonoayu-Mojosari-Japanan-Gempol. Jalur lain adalah Surabaya-Sidoarjo-Tulangan-Mojosari-Japanan dan Gempol. Sedangkan arus lalu lintas dari Gempol, pengguna jalan bisa menuju Pandaan-Malang atau ke Bangil-Pasuruan-Probolinggo lalu ke Jember melintasi jalur panati utara Jawa arah Ketapang, Banyuwangi. Adapun untuk transportasi kereta api, jika jalur rel kereta api Surabaya-Bangil melalui Porong terkena luapan lumpur, maka jalur Banyuwangi-Surabaya akan dialihkan melalui jalur selatan. Kereta api dari arah Banyuwangi-Jember yang menuju Surabaya setelah sampai Stasiun Bangil dibelokkan ke jalur Malang-Blitar-Tulungagung-Kediri-Kertosono dan selanjutnya ke Surabaya. Sebaliknya, kereta api dari Surabaya menuju Banyuwangi juga harus menempuh jalur Surabaya-Kertosono-Kediri-Tulungagung-Blitar-Malang-Bangil dan seterusnya menuju ke timur hingga Jember dan Banyuwangi. Harry Soegiri mengungkapkan, dalam sehari kereta api jalur Surabaya-Malang dan Surabaya-Jember-Banyuwangi mengangkut sekitar 18 ribu penumpang. Kereta yang melewati jalur ini sebanyak 44 rangkaian. Itu terdiri dari 40 kereta penumpang dan 4 kereta pengangkut bahan bakar minyak yang membawa 1.200-1.500 kilo liter per hari. "Kami terus berusaha memperbaiki kondisi jalan di jalur-jalur alternatif ini termasuk memberikan tambahan papan penunjuk jalan," katanya. SUNUDYANTORO