TEMPO Interaktif, Serang:Populasi badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, bertambah. Empat ekor badak Jawa telah lahir di tempat ini, tiga di antaranya ditemukan melalui jejak tapak. Sedangkan seekor lagi dilihat secara langsung saat tim Jagawana melakukan survei.Petugas Jagawana Taman Nasional Ujung Kulon, Enjad Sudrajat, yang dihubungi Jumat siang membenarkan temuan empat bayi badak tersebut. "Empat bayi badak lahir dalam kurung waktu 18 bulan," kata Enjad.Menurut Enjad, tim Jagawana Balai Taman Nasional Ujung Kulon dan masyarakat setempat menemukan tanda-tanda keberadaan bayi badak saat survei setelah gempa bumi mengguncang beberapa daerah di pulau Jawa termasuk Banten pada Juli 2006 lalu.Pada 24 Juli 2006, seekor anak badak ditemukan pertama kali oleh tim survei dengan ukuran tapak 16-17 sentimeter. Keesokan harinya, tim survei kembali menemukan tapak kaki anak dan induk badak dengan ukuran yang berbeda di lokasi lain. "Kedua jejak tersebut diperkirakan maksimum berusia tiga hari." kata Enjad.Masih pada hari yang sama di lokasi terpisah tim survei lainnya melihat secara langsung anak badak yang diidentifikasi berjenis kelamin betina, beserta induknya. Tim ini menemukan jejak tapak anak badak yang keempat di lokasi lain pada 26 Juli 2006.Mengingat jarak antara empat lokasi penemuan jejak yang berjauhan dan juga ukuran tapak kaki yang berbeda, tim survei menyimpulkan bahwa bukti-bukti tersebut menunjukkan adanya empat bayi badak yang berbeda.Balai Taman Nasional Ujung Kulon berharap untuk mendapatkan foto bayi badak tersebut melalui kamera intai (camera trap). Enjad mengatakan, populasi badak Jawa antara 50-60 ekor. Faidil Akbar