TEMPO Interaktif, Surabaya:Korban letupan lumpur Lapindo, Yuli Eko Hartanto, yang sepekan dirawat di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya, meninggal dini hari tadi.Korban mengalami kegagalan organ ganda (multi organ failure) setelah tulang panggulnya remuk dihantam benda keras saat lumpur Lapindo tiba-tiba muncrat.Jenazah langsung dibawa ke Sarangan, Magetan, untuk dikebumikan.Menurut pelaksana tugas Kepala Instalasi Rawat Darurat Rumah Sakit Dr Sutomo, Urip Murtejo, korban mengalami kegagalan fungsi paru sehingga tidak bisa bernafas dengan baik. Korban juga mengalami gagal ginjal sehingga harus mendapatkan dua kali cuci darah. Hemoglobin mencapai 2,6 persen padahal normal 12 hingga 14 persen.Urip menjelaskan, fungsi liver pasien tidak berjalan baik akibat trauma berat. "Kami sudah menjelaskan kepada keluarganya. Kami telah mengerahkan semua dokterspesialis dari semua bidang, namun karena traumanyaberat, tidak bisa tertolong lagi," katanya.Hartanto mendapatkan kecelakaan akibat tertimpa ekskavator yang dikemudikan saat bekerja didekat titik semburan lumpur Lapindo Brantas Inc. Kejadian itu berlangsung Sabtu, 26 Agustus sekitar pukul 22.50 lalu. Saat itu, lumpur di titik semburan meletup akibat kawah tertutup terjadi tekanan besar dari perut bumi.Ia dilarikan ke rumah sakit setempat, namun kondisinya parah.Sunudyantoro