Moratorium UN, Menteri Muhadjir Tanggapi Sikap JK  

Reporter

Jumat, 16 Desember 2016 17:28 WIB

Ilustrasi Ujian Nasional. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan sudah mendengar sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menentang moratorium ujian nasional. Menurut dia, sudah mencoba mengakomodasi pandangan JK agar moratorium UN bisa tetap diteruskan.

"Pada prinsipnya saya sangat menghormati Pak Wapres, saya sudah berusaha mengakomodasi pandangan beliau. Kalau ada yang belum terakomodir, ya, dicarikan jalan tengah," ujar Muhadjir saat ditemui Tempo di Istana Kepresidenan, Jumat, 16 Desember 2016.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Muhadjir mengusulkan moratorium UN 2017 kepada Presiden Joko Widodo. Menurut kajiannya, membuktikan UN tidak memberikan manfaat yang diinginkan. Salah satu temuannya, UN membuat sekolah-sekolah hanya memaksimalkan kegiatan belajar-mengajar pada materi yang diujikan, tidak pada mata pelajaran lainnya.

Usulan yang dipresentasikan lebih lanjut pada sidang kabinet paripurna pekan lalu itu ditentang JK, yang merasa UN perlu dipertahankan sebagai standar nasional kualitas pelajar. Bagi JK, jika tak ada UN susah mengukur kualitas pelajar Indonesia.

Penolakan JK membuat Presiden Joko Widodo menunda pengambilan keputusan ihwal moratorium UN. Jokowi meminta Muhadjir mengevaluasi kembali wacana moratorium UN untuk kemudian dibahas dalam rapat terbatas kabinet pekan depan.

Menurut Muhadjir, pandangan JK yang ia coba akomodasi adalah standardisasi kualitas pelajar itu. Ia menjelaskan alternatif standardisasi sudah ia siapkan, seperti ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Melalui USBN ada standar pelaksanaan ujian sekolah secara nasional. Namun sekolah bisa menyesuaikan materi ujian berdasarkan kemampuan masing-masing.

"Saya pun sudah pernah dipanggil Wapres Jusuf Kalla, diberikan pengarahan soal ujian nasional selama satu jam. Sepanjang yang saya tahu, itu semua sudah saya masukkan dalam materi," kata Muhadjir.

Muhadjir mengatakan siap menerima apa pun keputusan Presiden Jokowi jika moratorium UN pada akhirnya ditolak. Apa yang dia lakukan hanyalah berusaha mencari jalan terbaik berkaitan dengan UN yang tidak melenceng dari program aksi Nawacita pemerintah Jokowi dan JK. "Semua (skenario) ada backup-nya. Ditunggu saja apa keputusannya," ucapnya.

Secara terpisah, JK malah mengatakan UN sudah ditolak. Evaluasi yang diinginkan Presiden Jokowi, kata JK, bukanlah soal moratorium UN, melainkan sistem pendidikan Indonesia secara menyeluruh. Ia berharap tak ada polemik dari keputusan itu.

"Berarti UN tetap jalan, logikanya begitu. Semua usulan yang tidak diterima, ya, kembali ke jalan yang lama. Saya kira tidak perlu ada polemik," tutur JK.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.

Baca Selengkapnya

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

17 Maret 2022

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

15 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

10 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Mau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya

4 Maret 2022

Mau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya

Kementerian Pendidikan yang dinaungi Nadiem Makarim membuka program praktik kerja lapangan dengan enam formasi seperti humas dan konten kreator.

Baca Selengkapnya