Mantan Penasihat Padepokan Dimas Kanjeng Tertipu Rp 35 M  

Reporter

Kamis, 20 Oktober 2016 04:25 WIB

Ratusan petugas kepolisian mengamankan proses rekontruksi di padepokan Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Gading, Probolinggo, Jawa Timur, 3 Oktober 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya - Korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi satu per satu melapor ke Kepolisian Daerah Jawa Timur. Teranyar, Muhammad Ali, warga Kudus, Jawa Tengah, melapor dengan menyerahkan tiga koper mata uang asing dari berbagai negara.

"Korban mengaku tertipu Rp 35 miliar," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Rabu, 19 Oktober 2016.

Argo menjelaskan, korban merupakan mantan penasihat hukum Padepokan Dimas Kanjeng. Awalnya, kata dia, korban diminta tolong Taat menalangi dana untuk padepokan. Dana itu diberikan secara bertahap sejak 2014. Korban menyanggupi permintaan itu dengan syarat ada jaminan. "Sebagai jaminannya, Taat memberikan tiga koper uang itu," ucapnya.

Simak Pula
Nasib Penjual Teh Berubah Setelah Fotonya Viral di Medsos
Trump Bakal Bawa Adik Tiri Obama, Clinton Bawa Dua Miliarder

Namun, Argo melanjutkan, Taat hanya memperbolehkan korban membuka satu koper. Sedangkan dua koper lain tidak boleh dibuka sebelum diproses Taat sendiri. Sebelum kasus penipuan Taat Pribadi mencuat, korban tidak curiga sama sekali. "Namun, setelah kasus ini ramai, korban mulai curiga." Setelah dibuka, dua koper tersebut ternyata berisi berbagai mata uang asing yang belum diketahui keasliannya.

Saksikan pula:
Diangkut dengan Barracuda, Pengawalan Dimas Kanjeng Ekstraketat

Argo mengatakan tiga koper uang itu terdiri atas 42 bundel mata uang dolar Amerika Serikat (per bundel US$ 1.200), 38 bundel mata uang asing dari negara-negara Timur Tengah, dan 38 bundel mata uang euro. "Jadi total ada 112 bundel," tuturnya. Meski uang dolar itu diakui asli karena setelah ditukarkan ke tempat penukaran uang tidak bermasalah, Argo tetap akan melibatkan para ahli untuk mengetahui keasliannya.

Baca juga:
Diperiksa Soal Aset PT PWU, Dahlan: Pelan-pelan Mengingatnya
Saat Diperiksa di Kejaksaan, Dahlan Sempat Mengeluh Sakit


Dengan laporan Muhammad Ali ini, Polda Jawa Timur telah menerima delapan laporan korban penipuan Taat. Korban itu adalah Yuni Susilowati, warga Jombang (Rp 400 juta); Najmiah, warga Makassar (Rp 200 miliar); Kasianto, warga Surabaya (Rp 300 juta); Prayitno Supriadi, warga Jember (Rp 900 juta); Rahmad Suko Ariwibowo, warga Bondowoso (Rp 1,5 miliar); Amrul Hasan, warga Ponorogo (Rp 2 miliar); Nurbaya Bunga, warga Bone (Rp 100 juta); serta Muhammad Ali.

NUR HADI

Baca juga:

Korupsi Pasar Madiun, KPK Geledah Perusahaan di Surabaya

Setelah Video Mesra Beredar, Nafa Unggah Foto Bareng Zack Lee


Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

2 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

3 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

4 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

4 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

5 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

9 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

9 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

10 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

16 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

19 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya