TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Kepala Bulog Bustanil Arifin yang tengah meringkuk di tahanan Mapolda Metro Jaya dijenguk isterinya, Suhartini Arifin, Sabtu (12/1) pagi. Pertemuan itu berlangsung di ruang Kepala Direktorat Serse Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol. Bambang Hendarso Danuri, Lantai II Dedung Dirserse Mapolda, Jakarta. Suhartini tiba di Mapolda mengendarai mobil BMW warna silver metalik nomor polisi B 1493 HN. Ia datang hanya ditemani sopirnya. Turun dari mobilnya -- persis di depan tangga gedung dirserse Polda Metro Jaya – putera Bustanil, Emil Arifin yang menginap di Mapolda sejak Jumat malam (11/1), langsung menyambut. Suhartini terlihat berseri-seri dalam stelan blazer dan rok warna cerah senada yang bermotif kotak-kotak. Suhartini dan anaknya kemudian berjalan menuju lantai II ruangan Kaditserse menemui suaminya. Pertemuan mereka berlangsung tak lebih dari lima belas menit. Usai menjenguk, Suhartini enggan berkomentar banyak kepada wartawan. Sekalipun sering melemparkan senyumnya ramah, tetap tak ada sedikitpun terlontar kalimat tentang penahanan suaminya yang dituduh sebagai tersangka korupsi Rp 10 milyar keptika memimpin Bulog. “Semua sudah ada di koran, saya tidak mau berkomentar lagi,” kata dia seraya tersenyum. Banyaknya dorongan berbagai pihak agar Polda melepaskan Bustanil Arifin, ternyata tidak diikuti oleh Suhartini. Ia mengaku tidak turut mendesak polisi untuk menangguhkan penahanan suaminya. Suaminya, lanjut dia, kondisinya di tahanan dalam keadaan sehat dan mendapat pelayanan dari aparat dengan baik. “Nggak ada keluhan, semuanya baik-baik saja,” kata dia. (Ucok Ritonga-Tempo News Room)
Berita terkait
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
51 detik lalu
Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar
18 menit lalu
Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar
Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.