TEMPO Interaktif, Purwakarta:Ratusan warga Desa Kembang Kuning dan Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, menuntut PT Indorama Synthetics memulangkan 300 buruh kasar asal Cina. Ratusan buruh itu dipekerjakan di proyek pembangkit listrik tenaga uap milik Indorama di Kampung Cikuya, Kembang Kuning.Kemarahan warga ini karena Indorama Synthetics pernah menyepakati akan mempekerjakan ratusan warga di dua desa tersebut. Ternyata yang diterima bekerja sekitar 100 orang. Padahal warga yang mendaftar 400-700 orang. Kekesalan warga makin memuncak karena pekerja kasar asal Cina terus didatangkan. "Masak, pekerjaan kasar dikerjakan oleh orang Cina," kata Suherman, Ketua RW 08 Kampung Cikuya.Selain masalah pekerja, kata Suherman, Indorama melanggar perjanjian waktu pemasangan tiang pancar pembangkit listrik. Kesepakatan awal pekerjaan itu harus selesai pada pukul 20.00 setiap hari. Kenyataannya pekerjaan berlanjut hingga pagi hari. Warga merasa terganggu oleh deru mesin. "Suaranya bising sekali," katanya.Suherman mengatakan dampak lainnya adalah dinding 20 rumah warga retak, serta pecahnya kaca jendela dan genting. "Kami menuntut kompensasi dari perusahaan," katanya. Dia menilai manajemen perusahaan tidak akomodatif terhadap aspirasi masyarakat sekitar.Untuk melampiaskan kekesalan tadi, ratusan warga dua desa itu sempat berencana mengepung dan memblokir jalan menuju proyek. Tapi aksi itu digagalkan pasukan Pengendalian Massa Kepolisian Resor Purwakarta. Warga desa tetap melakukan aksi di pintu gerbang proyek dan berusaha keras menemui manajemen perusahaan. "Kalau perlu, kami menginap di sini," kata Aa Ojat, Ketua Karang Taruna Kembang Kuning.General Manager PT Indorama Synthetics Aliaman mengatakan pihaknya belum bisa berbuat apa-apa dalam menanggapi tuntutan warga. "Kami harus berkoordinasi dulu dengan pimpinan," katanya. Tentang ratusan pekerja kasar dari Cina, kata dia, itu karena mereka satu paket dengan kontrak proyek pembangkit listrik tenaga uap. Proyek ini seluruhnya dikerjakan kontraktor asal Cina. NANANG SUTISNA