TEMPO Interaktif, Kendari:Ratusan warga transmigran di Unit Pemukiman Transmigrasi Puusanggula, Kecamatan Angata, Kabupaten Konawe Selatan, mendatangi DPRD Sulawesi Tenggara. Mereka menuntut pemerintah memulangkan ke daerah asal yaitu Jawa Tengah. Alasannya, menurut Suwargito, koordinator warga, lahan yang ditempati tidak layak untuk dihuni. Selain lahan pertaniannya tidak subur, akses menuju kota sangat sulit."Jumlah warga yang minta pulang sebanyak 37 keluarga atau sekitar 142 jiwa," katanya, Selasa.Suwargito mengatakan, aksi serupa pernah dilakukan ke Kantor Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Sulawesi Tenggara. Namun, diusir dan diminta kembali ke lokasi pemukiman transmigrasi. Warga menolak dan kini menduduki kantor DPRD."Kami memang diberi lahan masing-masing satu hektare.Tapi lahan yang kami tempati terus digenangi air karena merupakan rawa yang ditimbun. Bagaimana kami bisa hidup kalau seluruh tanaman kami rusak terendam banjir," ungkap uwargito.DPRD Sulawesi Tenggara berupaya membantu mempertemukan untutan warga dengan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan yang diwakili Mantu Mustafa, sekretaris daerah.Mantu Mustafa tak bersedia mengembalikan para warga transmigran yang berasal dari Kendal, Pekalongan, Tegal, dan Brebes itu.Deddy Kurniawan