TEMPO Interaktif, Jakarta:Binatang tikus menyerang dan merusak sedikitnya 280 hektare tanaman padi siap panen di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Akibat serangan ini produksi pertanian di kabupaten tersebut terancam menurun.Daerah yang terparah diserang hama tikus adalah Kecamatan Kapas seluas 260 hektare dan Kecamatan Kasiman seluas 20 hektare. Umur tanaman padi rata-rata dua bulan lebih, kurang lebih dua pekan lagi memasuki masa panen.Menurut Dhoni, petani asal Desa Sidomukti, KecamatanKasiman, warga telah berupaya menghalau tikus. Caranya dengan memasang plastik pembatas tanaman padi dengan pematang sawah. Biasanya tikus takut menerobos areal padi yang dibatasi plastik. Rupanya, binatang pengerat ini membuat lubang di kanan-kiri pematang. Untuk pemberantasan tradisional, warga melakukan pembakaran beramai-ramai di atas lubangnya. "Setelah kepanasan tikus itu keluar lalu dipukuli beramai-ramai,"tandasnya.Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Parwoto, mengatakantelah mengirim bantuan berupa racun tikus jenis rodentisida. Jumlah bantuan yang kirim sebanyak 175 kilogram. Pemberian racun tikus dicampur dengan makanan, kemudian diletakkan di mulut lubang tikus. "Untuk jenis racun ini, biasanya baru tiga hari tikus mati," katanya.Syarif Usman, Ketua Kelompok Tani dan NelayanBojonegoro, mengaku prihatin dengan hama tikus. Selamaini, nasib para petani di Bojonegoro dirundungmasalah. "Hingga kini masalah kenaikan pupuk belumkelar datang masalah baru," keluhnya.Sujatmiko