TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Mi instan kini menjadi menu utama dan paling favorit untuk korban gempa di Yogyakarta dan Semarang. Sepertinya hanya itulah lauk yang menjadi andalan warga di lokasi tenda-tenda darurat. Dari pantauan Tempo di sejumlah lokasi bencana terlihat dapur umum yang banyak didirikan secara swadaya oleh masyarakat, sebagian besar terdapat tumpukan mi instan. Seperti di Desa Karangtengah, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.Dapur umum yang melayani sekitar 300 warga itu ibu-ibu tengah memasak mi instan. "Kuahnya diperbanyak agar merata saat dibagi," ungkap Ny. Sunardi, sambil menunjuk tumpukan beberapa bungkus mi yang siap dimasak.Dia menjelaskan, sejak hari ketiga pascagempa warga mulai mengonsumi mi instan kiriman dari kecamatan. Jumlahnya pun terbatas. Kiriman terus berangsur bertambah meski belum sepenuhnya cukup."Pada hari pertama kami mendapat kiriman bantuan 12 bungkus. Padahal warga mencapai 300 jiwa yang perlu makan. Terpaksa kuahnya ditambah agar merata," papar Sobiyanto, warga lainnya.Pandangan serupa terlihat di Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul. Di dapur umum terlihat tumpukan mi instan. "Sejak Senin makan dengan mi," ungkap Ny. Parmi, 38 tahun yang siang itu piket memasak untuk sekitar 140 warga di dusunnya.Nasib lebih baik dialami sekitar 250 warga di Dusun Poconggrowong, Kecamatan Imogiri. Siang itu mereka bisa makan dengan kornet dari warga Solo yang datang dengan menggunakan mobil pribadi.Anas Syahirul
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
10 jam lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.