TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, menyatakan, Departemen Kesehatan belum pernah mengeluarkan pernyataan mengenai penularan flu burung antarmanusia. "Pernyataan yang sangat salah besar tersebut bisa memunculkan polemik politik yang panjang dan memiliki dampak nasional yang cukup besar." katanya dalam Seminar Komunikasi Kejadian Luar Biasa WHO, Kamis.Dia meminta kepada semua pihak sebelum ada hasil yang valid dari laboraturium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan serta WHO tidak mengeluarkan pernyataan yang belum terbukti kebenarannya. "Pernyataan itu nantinya bisa memunculkan kepanikan masyarakat." ujarnya.Dai menjelaskan, secara bukti virologis (virulogical evidence), virus H5N1 belum bermutasi atau berubah bentuk. Masih berupa virus yang berjenis penularan dari unggas ke manusia. Tapi, berdasarkan bukti epidemis (epidemical evidence), kemungkinan H5N1 telah berubah menjadi virus yang bisa menular dari manusia ke manusia. "Tapi itu masih bersifat probable," katanya.Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, I Nyoman Kandun, menambahkan tidak bisa mengesampingkan kenyataan adanya penularan H5N1 antarmanusia. "Namun sejauh ini, belum ada bukti yang kuat ke arah itu." tambah Kandun.Hal senada dibenarkan oleh Steven Bjorg, Koordinator Tim Communicable Disease Control, WHO, yang mengatakan hasil investigasi sementara baru menemukan penularan virus dari unggas ke manusia. Tetapi belum menemukan aktivitas mutasi virus H5N1 yang melibatkan penularan antarmanusia.Indra MR
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
7 jam lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.