TEMPO Interaktif, Jakarta:Kejaksaan Agung Tak tahu secara persis kondisi kesehatan tersangka kasus penyalahgunaan dana BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang kini tengah berobat di Rumah Sakit Raflesia Singapura. Hal ini diungkapkan Jaksa Agung Muda (JAM) Pidana Khusus Haryadi B. Widyasa kepada Tempo News Room di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Selasa (16/4). “Pokoknya kita mendapat kabar dia sedang dirawat di rumah sakit, tetapi saya tidak tahu pasti apakah itu benar atau tidak,” kata dia. Ditanya apakah Kejaksaan akan melakukan upaya paksa untuk memulangkan Nursalim, ia mengatakan hal itu tidak mungkin dilakukan karena Indonesia tidak punya perjanjian ekstradisi dengan Singapura. “Kita sudah meminta dia untuk pulang. Tetapi kalau dia tidak mau bagaimana, mau dicabut paspornya? Ya bisa lari dia. Bisa hilang uang negara,” tandasnya. Menurut Haryadi saat ini pihaknya sedang melakukan pendekatan secara ekonomi melalui keluarga Sjamsul Nursalim di Indonesia. Bahkan Sjamsul sempat mengisyaratkan dirinya bersedia untuk menyelesaikan utang-utangnya dan bersedia menandatangani kesepakatan pengembalian utang yang dikeluarkan Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK). Dengan adanya sinyal dari Sjamsul tersebut, untuk sementara kejaksaan belum melanjutkan proses hukum sampai ada kepastian apakah kesepakatan tersebut bisa jalan atau tidak. “Pemerintah pun sedang melakukan pendekatan secara ekonomi. Kita tunggu saja hasilnya, kalau dia mau menyelesaikan secara ekonomi kan lebih baik,”jelas. (Suseno)