TEMPO Interaktif, Bandung:Pakar ilmu komunikasi dari Universitas Indonesia Alwi Dahlan mengatakan harus ada standar upah yang layak bagi wartawan di Indonesia. "Dengan kelayakan itu bisa mengurangi keinginan wartawan untuk menerima amplop," ujar Alwi di sela-sela Seminar Peran Media dalam Pendidikan Masyarakat dan Perubahan Sosial di Bandung, Jumat siang.Alwi mengaku sepakat dengan Aliansi JurnalisIndependen (AJI) Jakarta yang mulai mengkampanyekanstandar upah layak minimum untuk wartawan di Jakarta sebesar Rp 3.159.917 per bulan. "Perusahaan media harus merespons ini dengan baik," katanya.Menurut Alwi, setiap perusahaan media harusbenar-benar memperhatikan upah yang layak jikawartawannya ingin bekerja profesional. Perusahaan media, kata dia, harus kuat agar bisa menghasilkan tenaga yang profesional. "Wartawan itu dihargai karenaprofesinya," ujar Alwi.Alwi juga berharap setiap pemodal atau investor tidakikut campur dalam urusan kebijakan redaksional. Denganbegitu, kata dia, independensi setiap wartawan bisaterjaga tanpa harus memikirkan beban yang diberikanpara pemodal di atas pundak mereka.Alwi mencontohkan satu perusahaan yang memilikisatu stasiun televisi nasional. Karena salah satupemiliknya berdekatan dengan satu partai politik tertentu, terkadang pemberitaannya harus mewadahikeinginan partai tersebut. "Hal seperti ini seharusnyasudah tidak terjadi," katanya. Rana Akbari Fitriawan