TEMPO Interaktif, Cianjur:Kepala Kepolisian Resor Cianjur, Ajun Komisaris Besar Wisnu Sandjaja, mengaku kesulitan membongkar sindikat perdagangan perempuan yang menimpa sejumlah warga Kabupaten Cianjur. Pasalnya, korban cenderung bungkam dan enggan memberikan keterangan kepada polisi. "Kami sering menemui jalan buntu dalam mengungkap kasus ini karena matarantai sindikat terputus," Wisnu mengeluh, Kamis ini.Wisnu mengaku serius membongkar sindikat perdagangan perempuan itu. Dia telah membentuk tim khusus yang terdiri dari satuan intelijen dan satuan reserse kriminal untuk mengurus kasus ini. "Secepatnya kami menangkap para pelaku," ujar Wisnu.Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur, Rina Mardiah, mengatakan prihatin dengan banyaknya perempuan asal Cianjur yang dijual ke daerah Batam, Provinsi Riau. Mereka di sana dipekerjakan sebagai pelacur."Umumnya mereka tidak menyangka akan dijadikan wanita penghibur lantaran pihak sponsor menawari kerja di Batam sebagai pramuniaga di toko dengan gaji yang lumayan," katanya.Rina mengaku pernah menemui sejumlah perempuan asal Cianjur yang menjadi pelacur di Batam. "Mereka malu pulang karena terlanjur menjadi pelacur," ungkapnya.Deden Abdul Azis