Hizbut Tahrir: Kami Tidak Anti Pancasila dan NKRI

Jumat, 12 Februari 2016 23:37 WIB

Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia menggelar unjuk rasa di Bandung, Jawa Barat, 11 Juli 2014. Mereka mengutuk serangan militer Israel ke Gaza, Palestina, dan menyerukan mobilisasi aksi dengan berbagai tindakan terkait invasi ke Gaza. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Hizbut Tahrir (HTI) Indonesia, Ismail Yusanto, menegaskan organisasinya tidak anti Pancasila dan tidak menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Bagaimana mungkin HTI yang berjuang menyelamatkan negeri ini kok dibilang mau merusak NKRI dan Pancasila,” katanya kepada Tempo, saat dihubungi, Jumat, 12 Februari 2016.

Ismail menuturkan, HTI selama ini berdakwah dan berjuang untuk melindungi Indonesia dari paham neo liberalisme dan neo imperialism. HTI selama ini khawatir karena kedua ideologi itu mengancam Indonesia dari berbagai aspek, mulai dari politik, ekonomi, hingga budaya.

Ismail mencontohkan, paham neo liberalisme politik Indonesia yang disebutnya melebihi negara demokrasi liberal lain. Akibatnya, korupsi pun marak. “Korupsi itu nyata di seluruh Indonesia, kesenjangan ekonomi meningkat, terbaru ada budaya LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender),” ucapnya.

Sedangkan, ancaman neo imperialisme, menurut Ismail, juga semakin terasa. “Ini penjajahan dari barat dengan model baru,” kata dia.

Maka, Ismail berujar HTI justru ingin berjuang menyelamatkan Indonesia dari hal-hal tersebut menggunakan cara pandang Islam. “Kenapa selalu kami yang dirongrong? Kenapa selalu Islam? Gimana dengan mereka orang-orang yang mengaku Pancasila tapi korupsi?” ujarnya.

Keberadaan HTI hampir lebih dari 20 tahun di Indonesia, menurut Ismail, juga tidak pernah menyebabkan masalah. “Coba cek mereka yang ngaku Pancasilais, daftar catatan mereka di polisi bagaimana?” katanya lagi. Ismail mengungkapkan tudingan terhadap HTI tersebut seperti sengaja digunakan untuk membungkam dakwah Islam dengan dalih membela Pancasila.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto kembali membuat kontroversi dengan menghadiri peresmian kantor Hizbut Tahrir Kota Bogor pada Senin, 8 Februari 2016. Banyak yang mengecam kehadirannya, mengingat organisasi ini disebut hendak mendirikan Khilafah Islamiyah dan menolak Pancasila sebagai asas tunggal.

Bima menegaskan bahwa kehadirannya di acara tersebut justru untuk menunjukkan ketidaksetujuannya pada ideologi Hizbut Tahrir. “Dan itu saya sampaikan secara terbuka di hadapan orang banyak dalam acara itu,” ujarnya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

50 hari lalu

Enam Orang Aksi Depan Mabes Polri Minta Listyo Sigit Evaluasi Dirintelkam Polda Metro Jaya dan Kasat Intel Polres Jaktim soal Izin Metamorfoshow di TMII

Enam orang itu meminta Kapolri usut izin acara Metamorfoshow di TMII yang diduga bagian dari HTI.

Baca Selengkapnya

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

51 hari lalu

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

23 Februari 2024

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

23 Februari 2024

Diduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII

Nicolas menjelaskan penyelenggara acara itu telah meminta izin keramaian kepada Polsek Cipayung terkait kegiatan peringatan Isra Miraj di TMII.

Baca Selengkapnya

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

9 Februari 2024

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Baca Selengkapnya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

17 Januari 2024

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

14 Januari 2024

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.

Baca Selengkapnya

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

1 Januari 2024

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.

Baca Selengkapnya