Pekerja menyelesaikan pembuatan coklat pesanan untuk Valentine di Industri rumahan coklat di Jl. Jakarta, Malang, Jawa Timur, Rabu (12/2). TEMPO/Aris Novia Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan tempat wisata Kampung Coklat Blitar melonjak menjelang perayaan hari Valentine. Pemilik agrowisata Kampung Cokelat di Desa Plosorejo, Kholid Mustafa, mengatakan jumlah kunjungan ke tempatnya meningkat 20 persen sejak dua hari terakhir.
“Kebanyakan muda-mudi dan pelajar,” katanya kepada Tempo, Kamis 11 Februari 2016. Setiap hari tak kurang 2.500 pengunjung mendatangi tempatnya meski bukan di hari libur.
Kholid, yang juga aktivis Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar, mengaku tak membuat acara khusus terkait perayaan Hari Valentine tahun ini. Dia juga tak memproduksi coklat khusus bertema romantis yang banyak dijual di swalayan bagi yang merayakan Hari Kasih Sayang.
Kebun wisata coklat yang dikelola keluarga Kholid bersama komunitas petani kakao dan warga sekitar ini tak hanya menyediakan coklat masak. Seluruh bahan baku coklat, mulai benih kakao hingga aneka olahan makanan dan minuman coklat tersedia di tempat ini.
Selain itu, pengunjung pun bisa mendengarkan paparan secara langsung soal budidaya kakao hingga konsep bisnis secara cuma-cuma dari anak buah Kholid. “Kami juga menyediakan kerjasama outlet bisnis minuman coklat dengan harga miring,” kata Kholid.
Angga Kurniawan, salah satu remaja asal Kediri yang berkunjung di tempat itu, mengaku membeli coklat cukup banyak untuk teman wanitanya. Rencananya coklat yang sudah dihias tersebut akan diberikan sebagai hadiah Valentine pada 14 Februari nanti. “Ada juga yang untuk keluarga,” katanya.
Menurut dia, coklat yang diproduksi Kampung Coklat memiliki cita rasa lebih kuat dibanding coklat pabrikan di swalayan. Sebab, coklat tersebut diolah secara langsung dari kakao pilihan dan minim bahan campuran.