TEMPO Interaktif, Jakarta:Duta Besar RI di Amerika Serikat ( Letjen TNI (Purn) Hasnan Habib meningal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah sekitar pukul 21.15. Ia masuk rumah sakit itu sejak 18 Januari karena mengidap berbagai penyakit, seperti jantung dan tumor di lambung. “Bapak mengembuskan nafas terakhir dengan tenang. Beliau tampak bersih,” kata Narga Shakri Habib, putra ke tiga Hasnan dari isterinya Naida Zastia. Selama sebulan menjalani perawatan, lanjut Narga, Hasnan ditangani oleh delapan dokter ahli yang dipimpin langsung oleh Prof. Hermansyur yang juga Direktur RSPI. Rencananya, jenazah Hasnan akan dimakamkan di Taman Makam Kalibata, siang ini. Meski pangkat terakhirnya letnan jenderal, pria kelahiran Maninjau, Sumatera Barat, 3 Desember 1927 ini lebih dikenal dekat dengan dunia intelektual daripada medan tempur. Bersama mantan Gubernur Lemhanna Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo, ia adalah sosok militer intelektual yang tak henti-hentinya berperan merancang dan menggagas reorganisasi, konsolidasi dan integrasi militer Indonesia. Hasnan yang pernah menjadi Duta Besar Keliling Gerakan Non Blok untuk Amerika Utara, Karibia, Amerika Latin (1992-1995), berpembawaan apa adanya. Kritiknya lugas, termasuk berbagai soal yang menyangkut militer. Ia rajin menulis di sejumlah surat kabar nasional. Sudrajat