Jokowi Gelar Rapat Bahas Revisi Undang-Undang Terorisme

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 19 Januari 2016 11:36 WIB

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi sejumlah menteri meninjau lokasi aksi teror di Gedung Sarinah, Jakarta, 14 Januari 2016. Pengamanan Jokowi terlihat ketat. Anggota Brimob dan TNI melakukan sterilisasi Gedung Djakarta Theatre. Semua orang yang tidak berkepentingan dilarang mendekat ke Jokowi dengan jarak 10 meter. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo pagi ini menggelar rapat konsultasi dengan pimpinan lembaga tinggi negara mengenai revisi undang-undang terorisme. Rapat konsultasi juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri anggota Kabinet Kerja. "Hari ini saya akan menyampaikan beberapa hal terkait revisi undang-undang terorisme," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Istana Negara, Selasa, 19 Januari 2016.

Jokowi mengaku senang melakukan pertemuan dengan pimpinan lembaga tinggi negara di awal tahun ini. Menurut dia, rapat konsultasi rutin dapat mempererat hubungan dan menumbuhkan semangat serta komitmen untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Rapat konsultasi dimulai pukul 10.05 WIB. Pimpinan lembaga tinggi negara yang hadir, di antaranya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ade Komarudin, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zukifli Hasan, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, Ketua Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Azis. Sejumlah menteri Kabinet Kerja yang hadir adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan; Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani; serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly.

Topik Terkait:
Revisi UU Antiterorisme


Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan rapat konsultasi rutin hari ini memang secara khusus membahas terorisme. Menurut dia, pemerintah menilai dibutuhkannya perbaikan dan penyempurnaan yang berkaitan dengan tindakan preventif dan deradikalisasi terorisme, "Apakah kemudian masuk dalam Revisi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang terorisme atau kemudian seperti yang diusulkan Ketua DPR melalui perpu," katanya.

Pramono mengatakan usulan tersebut akan dipelajari oleh pemerintah. Menurut dia, pemerintah dalam mengkaji masalah revisi UU Terorisme akan tetap menjunjung hak asasi manusia. Pemerintah, kata dia, juga belajar dari negara-negara tetangga mengenai deteksi dini. "Salah satunya Malaysia dan Singapura. Mengapa teroris tidak sempat melakukan teror karena yang pulang dari Suriah sudah bisa dideteksi. Di kita kan tidak ada, payung hukumnya tidak ada," katanya.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

4 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

5 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

6 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

18 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

23 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya