Tenaga Honorer K2 Batal Diangkat PNS Tahun Ini

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 14 Januari 2016 23:01 WIB

Pegawai negeri sipil (PNS) bermain telepone genggam saat mengikuti Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta, 30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Banyuwangi - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Yuddy Chrisnandi, mengatakan, pemerintah batal mengangkat honorer kategori dua (K2) menjadi pegawai negeri sipil pada tahun ini. Pembatalan itu karena DPR RI tidak mengalokasikan anggaran pada APBN 2016.

“Kalau uangnya tidak ada, ya uangnya mau diambil dari mana?” kata Yuddy saat di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 14 Januari 2016.

Sebelumnya Kementerian PAN-RB berjanji mengangkat seluruh honorer K2 sebanyak 439.965 orang secara bertahap mulai 2016 hingga 2019. Menurut Yuddy, pemerintah sebenarnya memiliki niat baik dengan membuat rencana pengangkatan honorer K2 tersebut. “Janji itu kan kalau bisa dipenuhi, kalau tidak ada (anggaran), ya maaf,” katanya.

DPR tidak mengalokasikan anggaran untuk pengangkatan honorer K2 karena kondisi keuangan pemerintah sedang terpuruk. Sedangkan beban anggaran belanja pegawai juga cukup besar. Nihilnya anggaran pengangkatan honorer K2 itu, kata Yuddy, membuat pemerintah memperpanjang moratorium CPNS. Namun kebijakan itu terkecuali untuk guru, perawat, dokter dan sekolah kedinasan seperti Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). “Yang dimoratorium adalah PNS umum,” kata dia.

Yuddy belum bisa memastikan sampai kapan moratorium CPNS berlaku. Menurut dia, perekrutan CPNS akan dibuka kembali setelah kondisi keuangan Indonesia membaik. Oleh karena itu dia meminta agar pemerintah daerah memanfaatkan teknologi informasi untuk mengatasi kekurangan pegawai.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Banyuwangi, Sih Wahyudi, mengatakan, jumlah honorer K2 di daerahnya mencapai 1.924 orang. Menurut dia, pihaknya masih menunggu kebijakan lanjutan dari pemerintah pusat terkait nasib ribuan honorer tersebut. “Para honorer itu mulai dari guru hingga administrasi,” katanya.

Menurut Sih, Banyuwangi saat ini kekurangan 640 guru sekolah dasar. Kekurangan tersebut karena Banyuwangi sudah empat tahun ini belum mengangkat CPNS guru. Terlebih lagi, jumlah PNS yang pensiun tiap bulannya mencapai 25-30 orang. “Yang pensiun didominasi guru,” kata Sih Wahyudi.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

1 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

2 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

4 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

4 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

10 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

11 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

20 hari lalu

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh

Baca Selengkapnya

PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

22 hari lalu

PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

PNS Inggris yang mengawasi ekspor senjata ke Israel meminta berhenti kerja atas kekhawatiran terlibat dalam kejahatan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Gaji ke-13 PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pensiuan Cair Mulai Juni 2024, Berikut 2 Golongan yang Tak Menerimanya

30 hari lalu

Gaji ke-13 PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pensiuan Cair Mulai Juni 2024, Berikut 2 Golongan yang Tak Menerimanya

Gaji ke-13 dicairkan pada Juni 2024 ketika masa awal pendidikan. Ada 2 golongan PNS, Prajurit TNI, dan anggota Polri yang tak terima. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: PSN PIK 2 dan BSD Diduga Terkait Pilpres, Diskon Tarif Tol Trans Sumatera saat Mudik Lebaran

31 hari lalu

Terpopuler: PSN PIK 2 dan BSD Diduga Terkait Pilpres, Diskon Tarif Tol Trans Sumatera saat Mudik Lebaran

Terpopuler: Masuknya PIK 2 dan BSD menjadi PSN diduga terkait Pilpres, diskon tarif tol Trans Sumatera saat mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya