Anak Politikus Golkar Hajar Polisi, Kenapa Mereka Tak Dibui?  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 5 Januari 2016 14:34 WIB

Ilustrasi Pengeroyokan. huffingtonpost.com

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Kepolisian Sektor Mariso Komisaris Choiruddin Wahid mengatakan pihaknya baru menetapkan Irfan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan Brigadir Kepala Mulyadi. Anak politikus Partai Golkar, Nasran Mone, itu dijerat Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana juncto Pasal 170 KUHP ayat 1 tentang Penganiayaan dan Pengeroyokan."Tersangka Irfan terancam hukuman 5 tahun 6 bulan penjara," kata Choiruddin di markasnya, Selasa, 5 Januari 2016.

Adapun Hendra berpotensi turut menjadi tersangka, bergantung hasil pemeriksaan Irfan dan Hendra, Kamis, 7 Januari 2016. Polsek Mariso, kata Choiruddin, tidak menangkap atau menahan Irfan dengan pertimbangan ayahnya tokoh masyarakat. Selama proses pengusutan, Nasran sangat kooperatif menuntaskan masalah anaknya. Diakuinya, Nasran sempat mengajukan mediasi agar kasus itu diselesaikan dengan jalur kekeluargaan. Namun kedua anaknya malah tidak hadir saat proses mediasi.

BACA: Anak Politikus Golkar Hajar Polisi, Ini Momen Dramatis Itu

Disinggung kemungkinan penghentian perkara dugaan penganiyaan dan pengeroyokan itu dengan jalur kekeluargaan, Choiruddin menegaskan tidak pernah berpikir soal itu. "Kami sesuai dengan prosedur saja. Kasus ini masih terus berjalan," ucapnya. Namun, bila tersangka dan korban belakangan berdamai dan mencabut laporan, pihaknya bisa saja memfasilitasi perdamaian berupa restorative justice.

Sementara itu, Nasran Mone mengatakan pihaknya mengharapkan kepolisian tidak melanjutkan kasus tersebut lantaran ia mengklaim ulah anaknya bukan atas unsur kesengajaan. Ia meminta perkara itu diselesaikan dengan jalur kekeluargaan. Bekas legislator Makassar itu sudah meminta maaf ke Bripka Mulyadi dan institusi kepolisian.

BACA: Anak Politikus Golkar Hajar Polisi, Inilah Janji Kapolda

Nasran berpendapat, tindak pidana itu bukan murni penganiayaan atau pengeroyokan. Musababnya, anaknya sempat berkelahi dengan korban. Ia menolak bila itu disebut pengeroyokan. Adapun aksi penganiayaan yang dilaporkan korban pun terjadi lantaran anaknya khilaf. "Lagi ada masalah anakku sehingga cepat emosi. Saya minta maaf dan berharap kasus itu diselesaikan saja dengan jalan kekeluargaan," ujarnya.

Kasus penganiayaan terhadap Bripka Mulyadi berawal saat korban melintas di Jalan Mappanyuki, Minggu, 3 Januari. Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Selatan dan Barat itu turun dari mobilnya untuk mengurai kemacetan di lorong arah Jalan Dr Sam Ratulangi-Jalan Mappanyuki. Dari belakang, ternyata ada mobil Hendra yang tidak sabaran dan terus membunyikan klakson.

BACA: Dua Anaknya Hajar Polisi, Politikus Golkar Minta Maaf

Mulyadi mencoba menenangkan Hendra, tapi tetap saja anak bekas legislator Makassar itu marah-marah. Berselang beberapa saat, saat Mulyadi melanjutkan perjalanan, Hendra masih terus membunyikan klakson mobilnya. Tiba di depan Warkop Dottoro, mobil korban dihentikan. Seketika itu, Hendra bersama Irfan yang berada di warkop langsung melakukan pengeroyokan kepada polisi itu.

Mulyadi mengaku dipukuli di bagian kepala, punggung, dan perut. Ia tidak melakukan perlawanan lantaran di sekitar lokasi memang banyak yang mengenal kedua pelaku. Mulyadi lantas melaporkan kejadian itu ke Markas Polsek Mariso. Berselang sehari setelah pemeriksaan saksi-saksi, kepolisian menetapkan Irfan sebagai tersangka. Adapun Hendra masih sebatas terduga pelaku.




TRI YARI KURNIAWAN

FPI GERAM STATUS FACEBOOK
FPI Persoalkan 4 Status Facebook, Ini Pembelaan Ahmad Fauzi
FPI Seret Penulis Buku ke Polisi Gara-gara Status Facebook

Berita terkait

Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah Rosario Dinilai Cermin Kegagalan Elemen Negara

13 jam lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah Rosario Dinilai Cermin Kegagalan Elemen Negara

Halili menilai, ibadah Rosario Mahasiswa Katolik UNPAM menunjukkan bahwa intoleransi dan kebencian terus menjadi ancaman terhadap kebebasan beragama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

22 jam lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

1 hari lalu

Pengeroyokan Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, Polisi Tangkap Beberapa Orang

Akibat pengeroyokan itu, dua mahasiswa Universitas Pamulang mengalami luka, satu di antaranya adalah penghuni kos lain yang berusaha melerai.

Baca Selengkapnya

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

1 hari lalu

Niat Melerai Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang Doa Rosario, Farhan Kena Sabetan Senjata Tajam Warga

Farhan Rizky Rhomadon, yang juga mahasiswa Universitas Pamulang, merasa kasihan terhadap korban pengeroyokan oleh beberapa warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

1 hari lalu

Penganiayaan Mahasiswa Universitas Pamulang Saat Berdoa Rosario di Tangsel, FKUB Hingga Tokoh Agama Duduk Bareng

Penganiayaan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam.

Baca Selengkapnya

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

1 hari lalu

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

Ketua RW memberikan penjelasan di balik pengeroyokan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa rosario.

Baca Selengkapnya

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

4 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

28 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

34 hari lalu

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

38 hari lalu

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

Polresta Banyuwangi menargetkan kedua belah pihak berdamai dan situasi kamtibmas khususnya di Desa Pakel kondusif.

Baca Selengkapnya