Gubernur Aceh Berharap Ada Kompromi Soal Calon Independen
Reporter
Editor
Sabtu, 28 Januari 2006 01:08 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pejabat Gubernur Provinsi Nagroe Aceh Darussalam Mustafa Abubakar mengharapkan segera ada solusi kompromi dari pemerintah pusat dan parlemen, agar calon independen bisa ikut dalam pemilihan kepala daerah Aceh, Maret 2006.Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa calon independen tidak bisa ikut dalam pemilihan kepala daerah Aceh. Bagi mantan GAM yang akan ikut pemilihan disarankan bergabung dengan partai-partai yang sudah ada.Berbeda dengan Yusril, Mustafa mengatakan pemerintah sedang mencari titik temu antara kebutuhan untuk adanya calon independen dan aturan. "Saya kira akan ada usul komprominya di tingkat pembahasan antara pemerintah dan DPR. Sekarang belum ketemu tapi kami harap segera," kata Mustafa di kantor perwakilan Gubernur Aceh di Jakarta, Jumat.Menurutnya, solusi kompromi itu sudah bisa disepakati dan ditetapkan sebelum pemilihan. Dengan demikian, para mantan GAM sudah bisa ikut dalam proses pemilihan, sebagai calon kepala daerah maupun pemilih. Pihak Pemda, LSM, para mantan GAM dan elemen masayrakat sipil lainnya di Aceh berharap akan ada keputusan yang terbaik dari Jakarta. Diakuinya, draf RUU Pemerintahan Aceh yang disodorkan oleh pemerintah daerah ke pusat belum sepenuhnya mengakomodasi perjanjian Helsinski.Gubernur berharap momentum "bulan madu" kembalinya mantan anggota GAM ke masyarakat tidak terganggu karena masalah ini. Saat ini, kata dia, para mantan GAM sudah bisa mulai berintegrasi dengan masyarakat. "Mereka tidak ekslusif, langsung bisa berbaur dan beresonansi dengan masyarakat," tuturnya. agus supriyanto