Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Mojokerto

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 20 Desember 2015 06:22 WIB

Petugas Brimob Detasemen B Ampeldento Polda Jatim berjaga saat berlangsung penggeledahan oleh Densus 88 di rumah Abdul Hakim Munabari terduga anggota jaringan islam radikal ISIS di kawasan kelurahan Kasin, Kec. Klojen, Malang, Jawa Timur, 26 Maret 2015. Densus 88 melakukan penggeledahan di dua rumah terduga jaringan islam radikal ISIS Ahmad Junaidi dan Helmi Muhammad Alamudi.TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Mojokerto – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap tiga orang yang diduga sebagai teroris di Mojokerto, Jawa Timur. Penangkapan berlangsung sejak Sabtu malam (19 Desember) hingga Minggu dinihari, 20 Desember 2015.

Tim Densus menyasar sebuah rumah yang digunakan sebagai tempat pijat di Jalan Empunala Nomor 78, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Dari rumah tersebut, polisi membawa tiga orang. Dua di antaranya Indraji Idham Wijaya, 28 tahun, dan Choirul Anam alias Amin.

Indraji tercatat sebagai warga Dusun Notog, Desa/Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sedangkan Amin berasal dari Dusun Gumuk, Desa Jetis, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Ketua rukun tetangga di lokasi penangkapan, Didik, membenarkan adanya penangkapan tiga orang oleh tim Densus 88 Antiteror. Menurut dia, rumah yang dijadikan tempat terapi pijat itu disewa Indraji dari salah seorang dokter di Mojokerto. “Mulai disewa pada Mei 2015,” katanya.

Sepengetahuan Didik, selain Indraji, memang ada dua lelaki lain yang kerap berada di rumah terapi tersebut. “Katanya dua orang itu karyawan, ngakunya orang Mojokerto,” ujarnya. Ia tak menyangka Indraji dan dua temannya terlibat terorisme. “Selama ini cukup aktif ikut kegiatan di lingkungan, meski baru menempati rumah sewaan,” tuturnya.

Berselang beberapa menit setelah tim Densus 88 Antiteror melakukan penangkapan, aparat Kepolisian Resor Mojokerto Kota mengamankan lokasi penangkapan. “Satu perempuan dan dua anak-anak ditahan di markas Polres Mojokerto Kota,” ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto Kota Ajun Komisaris Maryoko. Diduga mereka adalah istri dan anak Indraji.

Dari lokasi pertama di Kota Mojokerto, tim Densus 88 menyasar sebuah rumah di Desa/Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Jarak lokasi pertama dengan rumah sasaran kedua sekitar 10 kilometer. “Iya, tadi tim Densus melakukan penggeledahan di rumah tersebut,” kata Kepala Kepolisian Sektor Trowulan Ajun Komisaris Sulkan.

Menurut Sulkan, rumah yang digeledah tim Densus itu adalah rumah yang disewa Choirul Anam alias Amin. Choirul sudah ditangkap lebih dulu di kediaman Indraji. “Seorang perempuan dan lima anak juga diamankan,” katanya. Istri dan lima anak itu diduga sebagai istri dan anak-anak Choirul.

ISHOMUDDIN

Berita terkait

UIN Jakarta: Menyorot Langkah Jamaah Islamiyah Setelah Bubar

21 hari lalu

UIN Jakarta: Menyorot Langkah Jamaah Islamiyah Setelah Bubar

Para anggota senior Jamaah Islamiyah telah membubarkan organisasi tersebut pada 30 Juni 2024. Bagaimana para pakar menyoroti hal ini?

Baca Selengkapnya

BNPT dan Densus 88 Berkolaborasi Perkuat Program Pencegahan dan Deradikalisasi

31 hari lalu

BNPT dan Densus 88 Berkolaborasi Perkuat Program Pencegahan dan Deradikalisasi

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Polisi Republik Indonesia (Polri) melaksanakan pertemuan untuk memperkuat kolaborasi khususnya dalam program pencegahan dan deradikalisasi.

Baca Selengkapnya

Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

33 hari lalu

Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

Khoirul Anam blak-blakan mulai dari pelatihan militer yang dijalani anggota Jamaah Islamiyah hingga kekuatan tempur mereka

Baca Selengkapnya

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

33 hari lalu

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

Ada konsekuensi yang harus dibayar setelah organisasi Jamaah islamiyah

Baca Selengkapnya

2 Pertemuan Petinggi Jamaah Islamiyah Sebelum Deklarasi Pembubaran JI

33 hari lalu

2 Pertemuan Petinggi Jamaah Islamiyah Sebelum Deklarasi Pembubaran JI

Amir atau pimpinan tertinggi Jamaah Islamiyah (2007-2019), Para Wijayanto, menceritakan dua pertemuannya dengan tokoh senior JI.

Baca Selengkapnya

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

33 hari lalu

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

Amir atau pimpinan tertinggi terakhir Jamaah Islamiyah atau JI, Para Wijayanto menceritakan proses evaluasi hingga alasan deklarasi pembubaran organisasi.

Baca Selengkapnya

Mantan Anggota dan Simpatisan di Riau Mendukung Pembubaran Jamaah Islamiyah

34 hari lalu

Mantan Anggota dan Simpatisan di Riau Mendukung Pembubaran Jamaah Islamiyah

Deklarasi dukungan pembubaran Jamaah Islamiyah ini diikuti mantan anggota dan simpatisan di berbagai tempat, ada yang hadir secara online.

Baca Selengkapnya

Profil Marthinus Hukom, Kepala BNN yang Serahkan Anggotanya ke Bareskrim karena Terlibat TPPU Bandar Narkoba

40 hari lalu

Profil Marthinus Hukom, Kepala BNN yang Serahkan Anggotanya ke Bareskrim karena Terlibat TPPU Bandar Narkoba

Komjen Marthinus Hukom angkat suara terkait adanya keterlibatan anggota BNN yang bertugas melakukan pencucian uang milik Bandar Hendra Sabarudin.

Baca Selengkapnya

Bubarkan Diri, Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Minta Anggotanya Serahkan Senjata ke Densus 88

52 hari lalu

Bubarkan Diri, Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Minta Anggotanya Serahkan Senjata ke Densus 88

Para pendiri JI menggelar sosialisasi pembubaran Jamaah Islamiyah dan Ikrar Kembali ke NKRI. Mereka meminta eks anggota untuk menyerahkan senjata.

Baca Selengkapnya

Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

53 hari lalu

Kembali ke NKRI, Eks Amir Jamaah Islamiyah Sampaikan Permintaan Maaf

Mantan pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) meminta maaf kepada masyarakat Indonesia atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan kelompoknya

Baca Selengkapnya