Benedict Anderson, Dosen yang Suka Traktir Makan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 14 Desember 2015 05:44 WIB

Profesor Benedict Anderson dari University of Cornell memberikan kuliah Umum di FIB UI, Jakarta, 10 Desember 2015. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bekas mahasiswa mendiang ahli Indonesia, Benedict Anderson, berbagi kisahnya tentang Ben. Semasa mengajar di Universitas Cornell, Amerika Serikat, ia dikenal sebagai dosen yang ramah, mudah akrab, dan sederhana.

Pendiri GAYa Nusantara, Dede Oetomo, mengatakan dia merupakan mahasiswa bidang linguistik di Universitas Cornell pada 1978-1984. Dede mengambil kelas minor kajian Asia Tenggara yang diampu Ben.

“Dua tahun terakhir waktu nulis disertasi, beliau salah satu pembimbing saya,” ucap Dede saat dihubungi Tempo, Minggu, 13 Desember 2015.

Meski memiliki ilmu dan wawasan yang luas, Ben bukan dosen killer. “Kalau ada kritik buat teks saya, selalu ada solusinya, misalkan saya disuruh baca ini, belajar lagi. Enggak justru disalahkan lalu ditinggal,” ujar Dede.

Dede mengambil mata kuliah Ben hanya satu kali. Namun komunitas kajian Asia Tenggara itu berkesan baginya. Ia menuturkan dosennya itu sangat menjaga nuansa kekeluargaan dan tak pelit berbagi ilmu.

Mahasiswanya sering diundang makan bersama di rumahnya di Slaterville, desa yang berjarak 5 kilometer dari Ithaca, New York, tempat Universitas Cornell berada. “Kami, mahasiswanya, sering diundang ke sana, makan-makan bareng dan bikin pesta dansa,” ucapnya.

Dede pernah didapuk menjadi disk jockey (DJ). “Salah satu penyanyi favorit Pak Ben adalah Michael Jackson, yang waktu itu masih di Jackson Five,” tuturnya.

Setelah tak lagi menjadi mahasiswanya, Dede masih terus menjaga komunikasi dengan Ben. Ia menyebutkan beberapa kali pertemuannya dengan Ben Anderson, seperti di Bangkok tahun 1997, Thailand, dan Surabaya pada 2002. “Pertama kali melihat mahasiswa di FISIP Universitas Airlangga mendengarkan ceritanya, ruangan jadi penuh sesak.”

Sebagai mantan mahasiswa Ben, Dede mengaku mendapat banyak pelajaran dari sikapnya. “Saya belajar dari dia, dari ketegasan dan keteguhannya menyatakan apa yang benar. Bayangkan, waktu itu selama 27 tahun, dia enggak boleh masuk Indonesia.”

Karena kritiknya terhadap Orde Baru, ia dideportasi dan dilarang masuk ke Indonesia. Ben, menurut Dede, memulai dari nol lagi dengan mengkaji Thailand. “Tapi kecintaan pertamanya tetap Indonesia, kok.”

Profesor emeritus dari Universitas Cornell, Amerika Serikat, itu meninggal di sebuah hotel di Batu, Malang, Sabtu malam, 12 Desember 2015.

Sambil menunggu keluarganya datang, jenazah Ben Anderson kini disemayamkan di Rumah Persemayaman Adi Jasa, Surabaya. Upacara penghormatan atau tutup peti akan dilaksanakan Selasa, 15 Desember 2015, sekitar pukul 09.00 WIB.

ARTIKA RACHMI FARMITA

















Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

6 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

59 hari lalu

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

59 hari lalu

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

59 hari lalu

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

3 Desember 2023

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum PPAD atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat untuk periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

3 Desember 2023

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

Doni Monardo jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.

Baca Selengkapnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

10 Juli 2023

Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

Luis Suarez merupakan pesepak bola yang aktif di era 50 hingga 70-an dan pernah menyabet Ballon d'Or, pernah memperkuat Barcelona dan Inter Milan.

Baca Selengkapnya