Harga Minyak Tanah Tak Terkontrol di Solo

Reporter

Editor

Jumat, 20 Januari 2006 10:55 WIB

TEMPO Interaktif, Solo: Dinas Perdagangan Kota Solo mengaku tidak dapat berbuat banyak setelah pengurangan kuota pasokan minyak tanah di kota itu. Pengurangan itu berakibat pada kesulitan masyarakat mendapatkan minayak tanah.Dinas Perdagangan Solo pun menyatakan tidak mampu mengontrol harga minyak tanah di tingkat pengecer. Ditingkat itu, harga kini sudah mencapai di atas Rp 3.000 -- jauh di atas harga eceran tertinggi Rp 2.315 per liter."Kami hanya bisa mengimbau masyarakat berhemat karena pengurangan kuota sampai Maret mendatang," ujar Handartono PM, Pelaksana Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Jumat (20/1). Menurut Handartono, dari pengawasan yang dilakukan memang terjadi kekurangan pasokan minyak tanah mulai tingkat agen. Sejumlah agen bahkan sudah membatasi penjualan, tanpa ada kenaikan harga.Di lapangan, masyarakat terpaksa membeli dengan harga yang lebih mahal. Di beberapa tempat harganya sudah menembus Rp 3.100 per liter. Handartono berjanji akan segera mengupayakan agar Pertamina mencabut keputusan pengurangan kuota pasokan sebanyak 9 persen tersebut. Menurut dia, Pertamina sebenarnya bisa saja mengambilkan jatah minyak tanah dari daerah di luar Solo yang masyarakatnya masih memiliki alternatif bahan bakar di luar minyak tanahseperti kayu bakar dan arang. Kelangkaan minyak tanah mulai merembet ke daerah lain, seperti Kabupaten Boyolali. Sejumlah pemilik pangkalan minyak tanah di daerah tersebut mengaku tidak lagi memiliki persediaan minyak tanah menyusul penguranganpasokan hingga separuh lebih dari jatah yang biasa mereka terima. Seorang pemilik pangkalan minyak Teras, Boyolali, sejak dua pekan lalu hanya menerima pengiriman sebanyak 2.000 liter dari jatah yang seharusnya dia terima sebanyak 5.000 setiap pekan. imron rosyid

Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.

Baca Selengkapnya

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.

Baca Selengkapnya

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.

Baca Selengkapnya