TEMPO Interaktif, Madiun: Keluarga Marsekal Djoko Suyanto tak menanggapi dengan berlebihan pencalonan Kepala Staf Angkatan Udara itu sebagai Panglima TNI. "Kami belum merencanakan apapun, saya pun baru mendengar kabar hari ini ketika melihat siaran di TV," kata Ny Titik, adik kandung Djoko, yang tinggal di rumah orang tuanya, Jalan Srindit No 25 Madiun, Jawa Timur.Di rumah sederhana bercat cokelat itu Djoko kecil, anak ke tiga dari tujuh bersaudara, dibesarkan. Ayahnya, almarhum Mayor Soepeno, adalah perwira TNI AU yang saat itu bertugas di Pangkalan Udara Iswahyudi, Madiun.Di mata Ny. Titik, Djoko merupakan sosok pendiam yang tegas tapi tetap familier. "Setelah ayah meninggal, sebagai anak lelaki tertua, kakak saya bertugas menggantikan peran bapak sebagai kepala keluarga," ia menuturkan.Meski sangat familier, kata dia, Djoko sangat disiplin saat melakukan apapun, termasuk mengatur urusan keluarga. Meski sangat sibuk dalam pekerjaan, ia menjelaskan, Djoko tetap rajin mudik ke kampung halamannya. "Kadang dalam sebulan pulang dua kali, tidak pasti. Tapi minimal tiap Idul Fitri kakak saya pasti pulang. Untuk berziarah ke makam orang tua sekaligus silaturahmi dengan para saudara," tuturnya.Sebelum memulai karier militernya, Djoko kecil tak ubahnya seperti anak kebanyakan di usianya. Ia menamatkan pendidikan dasarnya di SDN Singosari (sekarang SDN Nambangan Kidul I), yang gedungnya sekitar 100 meter dari rumahnya. Ia kini jauh melampaui karir ayahnya, dengan dicalonkan menjadi Panglima TNI. Rohman Taufiq