Kelangkaan Pasir Kerek Inflasi Jawa Timur  

Reporter

Selasa, 1 Desember 2015 21:56 WIB

Ilustrasi Tambang Pasir. (ILUSTRASI: TEMPO/INDRA FAUZI)

TEMPO.CO, Surabaya - Kelangkaan pasir berkontribusi besar terhadap inflasi November 2015 di Jawa Timur. Penyebabnya diduga akibat ditutupnya seluruh tambang pasir ilegal di banyak daerah pascatragedi pembunuhan Salim Kancil di Kabupaten Lumajang pada September.

“Jawa Timur pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dan pasir pertama kalinya menyumbang inflasi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur M. Sairi Hasbullah kepada wartawan di Surabaya, Selasa, 1 Desember 2015.

Untuk pertama kalinya, pasir menempati urutan keempat sebagai kontributor terbesar inflasi Jawa Timur, yakni sebesar 0,0157 persen. Sumbangsih tertinggi diberikan daging ayam ras sebesar 0,0316 persen, rokok kretek filter 0,0236 persen, dan telur ayam ras 0,0199 persen.

Kontribusi pasir terhadap inflasi ini, kata Sairi, merupakan sinyal bahwa tingkat pembangunan infrastruktur sedang tinggi. “Ini peringatan kalau permintaan terhadap pasir juga tinggi namun persediaan kurang," kata dia sambil menambahkan, "Sehingga pasir yang jarang sekali berkontribusi terhadap inflasi, sekarang ini menjadi kontributor keempat terhadap inflasi.”

Sairi tak menampik jika inflasi akibat komoditas pasir berkaitan dengan kasus tambang pasir ilegal yang terjadi di Lumajang. Namun dia menyatakan kaitan itu masih perlu diteliti lebih jauh. "Apakah karena memang November ini puncak pembangunan infrastruktur yang membuat persediaan pasir jadi kurang, atau karena itu (tambang pasir Lumajang)," katanya.

Sairi juga menjelaskan kalau rokok kretek filter menjadi kontributor inflasi tertinggi kedua ditengarai karena kebijakan pemerintah pusat. Dia menunjuk Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 198/PMK.10/2015 tentang Perubahan Kedua PMK 179/PMK.011/2012 tentang tarif cukai rokok mengalami kenaikan 11,19 persen per 1 Januari 2016. Hal itu memicu terjadinya kenaikan harga rokok kretek filter dan rokok kretek.

Sairi mengakui rokok selalu menjadi komoditi penyumbang inflasi Jawa Timur. Penyebabnya ialah ketergantungan terhadap impor bahan baku tembakau. "Jawa Timur itu walaupun pusat tembakau, tapi impor tembakau itu masih sangat tinggi," katanya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

8 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

9 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya