Pasca-kerusuhan, Tambang Emas Banyuwangi Ditutup Sementara

Reporter

Jumat, 27 November 2015 23:00 WIB

Gunung Tumpang Pitu dari Pantai Pancer, Pesanggaran. Gunung setinggi 450 mdpl itu yang menjadi lokasi tambang emas PT Bumi Suksesindo. TEMPO/Ika Ningtyas

TEMPO.CO, Banyuwangi -PT Bumi Suksesindo, perusahaan tambang emas yang beroperasi di Banyuwangi, Jawa Timur, menghentikan seluruh kegiatannya pasca-kerusuhan Rabu, 25 November 2015. Dari pantauan Tempo, Jumat 27 November, tak ada pegawai PT Bumi yang terlihat di area perkantoran. Bangunan yang rusak dan terbakar belum dibersihkan.

Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi Ajun Komisaris Besar Bastoni Purnama mengatakan aktivitas pertambangan emas ditutup hingga waktu yang tak bisa ditentukan. "Yang pasti sampai situasinya kondusif," kata Kapolres, Jumat, 27 November.

Untuk menghindari amuk massa lagi, kata dia, pegawai PT Bumi diliburkan. Bahkan 50 pegawai dari luar Banyuwangi diungsikan.

Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Surabaya, hari ini memeriksa bangunan yang rusak dan dibakar. Kepala Labfor Cabang Surabaya, Agus Budiharta, mengatakan, tiga penyidik Labfor akan memeriksa empat lokasi sasaran amuk massa. "Labfor akan mencari barang bukti yang dipakai massa untuk membakar."

Juru bicara PT Bumi Suksesindo Musmin Nuryandi mengatakan pihaknya belum bisa memberikan banyak keterangan. Direksi dan manajemen masih berkoordinasi. "Kami masih rapat."

Perusahaan itu mendata bangunan dan infrastruktur lain yang rusak akibat kerusuhan itu. Termasuk menghitung nilai kerugiannya. "Kalau semuanya siap, kami akan berbicara kepada media."

PT Bumi Suksesindo saat ini sedang membangun infrastruktur seperti jalan, lokasi eksploitasi, penampungan limbah dan sebagainya. Infrastruktur itu untuk persiapan perusahaan berproduksi pada 2016.

PT Bumi Suksesindo akan melakukan pertambangan terbuka di Gunung Tumpang Pitu. Berdasarkan hasil eksplorasi yang dilakukan PT Bumi Suksesindo, 1 ton batuan di gunung itu mengandung 0,9 gram emas. Perusahaan ini akan memproduksi 3 juta ton batuan per tahun atau 24 juta ton batuan dalam jangka delapan tahun.

Namun pada Rabu 25 November 2015, ribuan warga setempat merusak dan membakar sebagian besar infrastruktur milik perusahaan. Aksi anarkistis itu berujung bentrok antara massa dengan polisi. Empat warga menjadi korban penembakan serta dua polisi terluka parah terkena lemparan batu.

IKA NINGTYAS

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

1 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

4 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

6 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

22 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

23 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

23 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

24 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

25 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

25 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

25 hari lalu

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengaku tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah IUP perseroan.

Baca Selengkapnya