PT DI Punya Heli Canggih untuk Jokowi, Kenapa TNI AU Beli Produk Asing?

Reporter

Rabu, 25 November 2015 09:37 WIB

Jokowi memperhatikan helikopter yang ditampilkan pada Pameran Alutsista TNI AD, di kawasan Monas, Jakarta, 17 Desember 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, mengatakan, saat ini PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah memproduksi helikopter terbaru jenis NAS 332 alias EC 225 Super Puma Mark II. NAS 332 Super Puma merupakan produk bersama dengan Aerospatiale Prancis, sedangkan EC 225 Super Puma Mark II dibuat setelah Aerospatiale Prancis di-merger ke dalam Eurocopter.

"Super Puma terbaru produk PT DI adalah EC 225 yang lebih besar dan dirancang untuk menjadi VVIP Kepresidenan," kata Hasanuddin, di Jakarta, 23 November 2015.







Helikopter NAS 332 (PT DI)

NAS 332/EC 225 Super Puma Mark II telah digunakan 32 kepala negara sebagai helikopter eksekutif. "Bangsa asing saja bangga. Mengapa kita tidak bangga dengan produk anak bangsa sendiri?" demikian Hasanuddin. Menurut Hasanuddin, Agusta Westland AW101 Merlin--yang dibeli TNI AU--baru dipakai empat negara saja.





Helikopter EC725 (PT DI)

PT Dirgantara juga memproduksi helikopter EC725 Cougar yang merupakan evolusi dari NAS 332/ EC 225, yang tak kalah canggih dengan AW101. Helikopter ini merupakan proyek bersama dengan Airbus. PT Dirgantara berperan besar dalam membuat tail boom dan rangka badan pesawat. Banyak pula pemimpin negara lain yang memakai EC 725, seperti Presiden Singapura, Presiden Prancis, Raja Spanyol, Kaisar Jepang, dan Presiden Korea Selatan.

Helikopter AW101 merupakan heli yang dibeli oleh TNI Angkatan Udara yang akan datang tahun depan. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsma Dwi Badarmanto mengatakan, helikopter tersebut digunakan khusus untuk tamu VVIP,termasuk Presiden, Wakil Presiden, dan tamu negara.




Helikopter AW101




Advertising
Advertising

"Jadi pesawat ini sudah masuk renstra TNI AU tahun 2014-2019. Jadi dibeli bukan khusus untuk Presiden, tapi memang digunakan untuk tamu VVIP, termasuk Presiden, Wapres, dan tamu negara," kata Dwi kepada Tempo, Senin, 23 November 2015.

Dwi mengatakan, pengadaan helikopter ini sudah masuk sejak lama dan akan didatangkan tahun depan sebanyak satu unit. Pada tahun 2017, dua unit AW101 akan kembali didatangkan ke Indonesia. Alasan pembelian, kata Dwi, karena usia helikopter Super Puma sudah sangat tua. "Super Puma usianya sudah 25 tahun, jadi kita ganti dengan AW101 yang lebih baru," katanya.

Heli AW101 memiliki panjang 19,53 meter dan diameter rotor 18,59 meter. Tinggi helikopter ini mencapai 6,62 meter dengan berat kosong 10.500 kilogram. Mesin yang digunakan adalah 3x Rolls Royce Turbomeca RTM322-01 turboshaft, 1.566 kW (2.100 shp).

ANANDA TERESIA | ANTARA

Baca juga:
Di Balik Heboh Freeport: Setya Novanto Akan Terjungkal?
Segera Dipanggil Mahkamah, Ini Sederet Jerat Setya Novanto

Berita terkait

Jokowi Akan Lantik Dewas KPK Pengganti Artidjo Alkostar Besok, Ini Kandidatnya

27 April 2021

Jokowi Akan Lantik Dewas KPK Pengganti Artidjo Alkostar Besok, Ini Kandidatnya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan melantik anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi pengganti Artidjo Alkostar, Rabu besok.

Baca Selengkapnya

PN Jakarta Selatan Gelar Sidang Praperadilan Kasus Heli AW 101

20 Oktober 2017

PN Jakarta Selatan Gelar Sidang Praperadilan Kasus Heli AW 101

PN Jakarta Selatan akan menggelar sidang perdana gugatan praperadilan yang diajukan tersangka dugaan korupsi pembelian heli AW 101.

Baca Selengkapnya

Ini Helikopter Kepresidenan Rekomendasi Menteri Ryamizard  

25 November 2016

Ini Helikopter Kepresidenan Rekomendasi Menteri Ryamizard  

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menunjuk helikopter yang ia rekomendasikan untuk digunakan sebagai helikopter kepresidenan.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Klaim Helikopter EC725 Teruji di Segala Medan

4 Desember 2015

PT Dirgantara Klaim Helikopter EC725 Teruji di Segala Medan

PT Dirgantara telah memproduksi helikopter mumpuni untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Luhut Panjaitan: Presiden Pilih Heli Produk PT DI  

4 Desember 2015

Luhut Panjaitan: Presiden Pilih Heli Produk PT DI  

Luhut Panjaitan memastikan Presiden Jokowi akan memilih heli buatan PT DI.

Baca Selengkapnya

Helikopter Cadangan Super Puma, Panglima TNI: Masih Dibahas  

4 Desember 2015

Helikopter Cadangan Super Puma, Panglima TNI: Masih Dibahas  

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan helikopter cadangan untuk Super Puma masih dalam tahap pembahasan.

Baca Selengkapnya

Ryamizard Ryacudu: Pembatalan Helikopter Keputusan Jokowi

4 Desember 2015

Ryamizard Ryacudu: Pembatalan Helikopter Keputusan Jokowi

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pembatalan pembelian helikopter AW-101 murni keputusan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Pembelian Helikopter AW 101 Batal, Ini Alasan Panglima TNI  

4 Desember 2015

Pembelian Helikopter AW 101 Batal, Ini Alasan Panglima TNI  

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pembatalan pembelian helikopter AW 101 merupakan hal yang logis.

Baca Selengkapnya

Menhan Ryamizard: Heli Presiden Harus Produksi dalam Negeri  

3 Desember 2015

Menhan Ryamizard: Heli Presiden Harus Produksi dalam Negeri  

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan helikopter kepresidenan memang harus menggunakan produksi dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Batalkan Pembelian Heli Presiden AW-101  

3 Desember 2015

Jokowi Batalkan Pembelian Heli Presiden AW-101  

Presiden Joko Widodo membatalkan pengajuan pembelian helikopter untuk tamu VVIP, Agusta Westland 101, yang diusulkan Angkatan Udara.

Baca Selengkapnya