TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menagih janji pemerintah saat Pemilu 2004. Menurut dia, janji-janji yang dilontarkan pemerintah begitu hebat dan penuh publikasi."Sejak Garis-garis Besar Haluan Negara dihilangkan yang dipegang masyarakat adalah janji-janji Presiden," kata Megawati dalam pidato ulang tahun ke-33 partai itu, Rabu (11/1), di Tugu Proklamasi, Jakarta.Menurut presiden periode 2001-2004 itu, janji-janji saat pemilu tertuang dalam kebijakan yang diambil pemerintah. Megawati mengatakan, kebijakan Pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak tidak berpihak pada masyarakat kecil. "Akibat kenaikan BBM, inflasi, pengangguran, dan kemiskinan meningkat. Kami memaklumi, subsidi perlu dikurangi, tapi kami tidak berpikir menghilangkan subsidi," kata Megawati. Selain itu, dia juga menyoroti kebijakan impor beras yang merupakan bencana bagi petani dan bagi ketahanan pangan. "Padahal 2004 kita sudah swasembada. Produksi beras mencapai sekitar 33 juta ton sedangkan konsumsi sebesar 30,4 juta ton," kata dia.Megawati meminta pemerintah memikirkan utang negara yang harus dibayar. Menurut dia, pada 2005 utang Indonesia bertambah $1,5 miliar. Sekretaris Jenderal Promono Anung menyatakan ada tidaknya partai lain yang bekerja sama dengan PDIP tidak akan mengubah sikap oposisi partai itu. "Tapi, menjelang pemilu pasti banyak partai yang mendekati PDIP. Lihat saja nanti," kata dia. ST Pramono