Bandung Tuan Rumah Festival Antikorupsi

Reporter

Rabu, 18 November 2015 23:02 WIB

Ratusan aktivis Perempuan Indonesia Anti Korupsi membubuhkan cap tangan pada 5.000 lembar kain perca untuk dukungannya kepada KPK di Taman Alun-Alun Bandung, Jawa Barat, 8 Maret 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Kota Bandung akan menjadi tuan rumah festival antikorupsi tahun ini. Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi, Sujanarko mengatakan Bandung menyisihkan Solo dan Surabaya.

“Bandung dipilih karena akses yang mudah dan banyaknya komunitas antikorupsi di sini,” kata dia di Bandung, 18 November 2015. Alasan lainnya, pemerintah Kota Bandung telah menerapkan prinsip keterbukaan yang memudahkan masyarakat mengakses informasi.

Dalam festival antikorupsi, menurut Sujanarko, KPK akan melibatkan sejumlah komunitas yang di kota kembang ini. Dalam memerangi korupsi, KPK tak bisa bekerja sendirian. “Kami mengajak masyarakat dari lingkungan terkecil untuk bersama-sama memerangi korupsi,” kata Sujanarko.

Acara akan digelar secara paralel di 24 titik hingga puncak acara pada 10-11 Desember mendatang. “Bila sukses, tahun depan kami akan mengadakan acara serupa di lima provinsi di Indonesia,” kata Sujanarko.

Kegiatan ini diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 6 miliar. Sebanyak Rp 2 miliar dari dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sedangkan sisanya dari penyertaan modal swasta.

Ketua Konsorsium Komunitas Festival Antikorupsi 2015, Marintan Sirait menuturkan pihaknya menggunakan tanda pagar #prung di media sosial untuk memerangi korupsi. Kata prung diadopsi dari bahasa Sunda yang berarti bergerak. Ini merupakan ikrar memerangi korupsi. “Kami berharap prung menjadi idiom di masyarakat untuk tidak melakukan korupsi,” kata dia, Rabu 18 November 2015.

Selain mempersiapkan berbagai macam kegiatan, konsorsium komunitas Bandung juga mengadakan beberapa lomba yang dapat diikuti oleh masyarakat. Salah satunya orasi antikorupsi yang dapat diikuti oleh siswa siswi SMA/SMK, kampanye kain perca bagi keluarga juga lomba karya ilmiah lainnya. Tidak ketinggalan tim pun ikut membuat aplikasi berupa stiker yang dapat dibuat sendiri dan diunduh untuk media sosial sebagai bentuk partisipasi perlawanan korupsi.

"Ada beberapa kegiatan yang bisa diikuti masyarakat ada lomba, kampanye, juga kegiatan edukasi lainnya," kata Marintan.

DWI RENJANI

Berita terkait

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

1 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

3 jam lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

5 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

6 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

8 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

9 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

9 jam lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

10 jam lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

13 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

13 jam lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya