TEMPO.CO, Bandung - Kota Bandung akan menjadi tuan rumah festival antikorupsi tahun ini. Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi, Sujanarko mengatakan Bandung menyisihkan Solo dan Surabaya.
“Bandung dipilih karena akses yang mudah dan banyaknya komunitas antikorupsi di sini,” kata dia di Bandung, 18 November 2015. Alasan lainnya, pemerintah Kota Bandung telah menerapkan prinsip keterbukaan yang memudahkan masyarakat mengakses informasi.
Dalam festival antikorupsi, menurut Sujanarko, KPK akan melibatkan sejumlah komunitas yang di kota kembang ini. Dalam memerangi korupsi, KPK tak bisa bekerja sendirian. “Kami mengajak masyarakat dari lingkungan terkecil untuk bersama-sama memerangi korupsi,” kata Sujanarko.
Acara akan digelar secara paralel di 24 titik hingga puncak acara pada 10-11 Desember mendatang. “Bila sukses, tahun depan kami akan mengadakan acara serupa di lima provinsi di Indonesia,” kata Sujanarko.
Kegiatan ini diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 6 miliar. Sebanyak Rp 2 miliar dari dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sedangkan sisanya dari penyertaan modal swasta.
Ketua Konsorsium Komunitas Festival Antikorupsi 2015, Marintan Sirait menuturkan pihaknya menggunakan tanda pagar #prung di media sosial untuk memerangi korupsi. Kata prung diadopsi dari bahasa Sunda yang berarti bergerak. Ini merupakan ikrar memerangi korupsi. “Kami berharap prung menjadi idiom di masyarakat untuk tidak melakukan korupsi,” kata dia, Rabu 18 November 2015.
Selain mempersiapkan berbagai macam kegiatan, konsorsium komunitas Bandung juga mengadakan beberapa lomba yang dapat diikuti oleh masyarakat. Salah satunya orasi antikorupsi yang dapat diikuti oleh siswa siswi SMA/SMK, kampanye kain perca bagi keluarga juga lomba karya ilmiah lainnya. Tidak ketinggalan tim pun ikut membuat aplikasi berupa stiker yang dapat dibuat sendiri dan diunduh untuk media sosial sebagai bentuk partisipasi perlawanan korupsi.
"Ada beberapa kegiatan yang bisa diikuti masyarakat ada lomba, kampanye, juga kegiatan edukasi lainnya," kata Marintan.
DWI RENJANI
Berita terkait
Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit
1 jam lalu
KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.
Baca SelengkapnyaKPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus
3 jam lalu
KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.
Baca SelengkapnyaRespons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus
5 jam lalu
KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar
6 jam lalu
Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.
Baca SelengkapnyaKPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD
8 jam lalu
KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD
Baca SelengkapnyaKorupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati
9 jam lalu
KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas
Baca SelengkapnyaDirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif
9 jam lalu
KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.
Baca SelengkapnyaJaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem
10 jam lalu
KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo
13 jam lalu
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Baca SelengkapnyaBekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya
13 jam lalu
Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.
Baca Selengkapnya