Komisi I Soal Lobi Novanto: Aneh, Ketua DPR Kok Lobi Beli Pesawat  

Rabu, 18 November 2015 22:36 WIB

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto meninggalkan Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 17 November 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat, TB Hasanuddin, menganggap langkah Setya Novanto melobi pemerintah Jepang untuk masalah alutsista tidak tepat. "Aneh bila Ketua DPR terlibat dalam proses negosiasi pembelian alutsista karena tidak sesuai tupoksinya dan tak memiliki kompetensi dalam urusan alut sista," ujar TB Hasanuddin. Rabu, 18 November 2015.

Dalam halaman situs The Japan News pada 12 November, disebutkan bahwa pada pertemuan Perdana Menteri Jepang dan Ketua DPR Setya Novanto sempat membicarakan mengenai pesawat amfibi US-2.

Dalam pertemuan ini Setya mengungkapkan bahwa pihaknya mempertimbangkan untuk mengimpor pesawat ini. Hal ini diumumkan oleh Sekertaris Kabinet Yosihide Suga dalam konfrensi pers usai pertemuan tersebut.

SIMAK: Jepang Bingung, Setya Novanto Tiba-tiba Lobi Beli Pesawat

Menurut Hasanuddin, ada beberapa prosedur yang harus dilewati dalam proses pembelian alutsista. Biasanya, spektek alat diajukan dari angkatan masing-masing ke Markas Besar TNI untuk selanjutnya diteruskan ke Kementerian Pertahanan.

Berdasarkan pengajuan tersebut, kemudian dilakukan pengkajian produk mana yang memenuhi persyaratan, dan kemudian diputuskan jenis, kualitas, dan merk. Selanjutnya, pengajuan itu dimasukkan dalam pagu anggaran Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk dibahas bersama DPR. “Natinya dibahas dan disetujui menjadi APBN. Selanjutnya diteruskan dengan proses pembelian/pengadaan sesuai prosedur.”

SIMAK: Setya Novanto Dulunya Tukang Cuci Mobilnya Hayono Isman

Berbeda dengan TB Hasanuddin, Ketua Komisi Pertahanan Mahfudz Siddiq menilai tidak ada yang salah dalam pertemuan antara Ketua DPR Setya Novanto dan pemerintah Jepang tersebut. Apalagi, kata dia, pembicaraan dalam pertemuan tersebut hanya tindak lanjut dari kesepakatan kerjasama bidang pertahanan dan industri pertahanan kedua negara.

"Saya melihat pembicaraan pihak pemerintah Jepang dengan Ketua DPR soal pesawat Amfibi adalah hal yang lazim dalam konteks tindak lanjut kesepakatan kerjasama bidang pertahanan dan industri pertahanan kedua negara," kata Mahfudz.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI | RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

8 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

1 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

3 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

4 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

5 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

6 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya