Buruh Bandung Tuntut UMK Rp 3,6 Juta  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 16 November 2015 17:05 WIB

Buruh Bandung Tuntut Upah Layak Nasional 5 Juta Rupiah

TEMPO.CO, Bandung - Ratusan buruh Federasi Persatuan Perjuangan Buruh (FPPB) dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Kota Bandung berunjuk rasa di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Senin, 16 November 2015.

Dalam aksi tersebut, para buruh menuntut upah minimum kabupaten/kota (UMK) Kota Bandung 2016 dinaikkan menjadi Rp 3,6 juta.

"Dalam garis minimal memenuhi kebutuhan layak adalah upah tahun 2016 di Kota Bandung yang harus ditetapkan menjadi Rp 3,6 juta," kata koordinator aksi buruh, Dede Sudiana, saat ditemui di sela aksi unjuk rasa.

Dede menjelaskan, angka Rp 3,6 juta didapatkan setelah dilakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) buruh yang dilakukan oleh KASBI Bandung. Dalam KHL tersebut, terdapat beberapa poin krusial, seperti kebutuhan papan yang layak, pangan yang penuh gizi, sandang yang manusiawi, kesehatan, serta pendidikan untuk pekerja serta anak atau keluarga buruh.

Upah pokok buruh dari tahun ke tahun, kata Dede, tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Menurut dia, sejak 2013 hingga 2015, kenaikan upah rata-rata kota/kabupaten di Jawa Barat hanya berada di kisaran 6 persen. Padahal per tahun kebutuhan pokok masyarakat meningkat 20 hingga 40 persen. "Harapannya, Pemkot Bandung bisa mengakomodasi keinginan buruh," ucapnya.

Ditemui terpisah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan jika buruh dan pengusaha telah menyetujui UMK Kota Bandung pada 2016 mendatang naik sebesar 14,5 persen dari UMK Kota Bandung 2015 sebesar Rp 2.356.000. "Sudah disetujui buruh. Hari ini sudah saya tandatangani," tuturnya.

Lebih lanjut, Ridwan menambahkan, Pemkot Bandung tidak akan menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan masih menggunakan peraturan pengupahan lama.

"Angka inflasi dan PDB bukan nasional, tapi lokal. Menurut pertimbangan saya, situasi ekonomi tiap kota itu berbeda. Rumusnya boleh sama, tapi input angkanya tidak boleh sama karena situasinya berbeda," tuturnya.

Ridwan Kamil menjelaskan, keputusan untuk tidak mengikuti peraturan baru dalam pengupahan buruh tahun depan bisa ditoleransi. "Diskresi keputusan ada di wali kota jika harus mengambil keputusan yang terkait dengan situasi lapangan. Jadi PP itu rasa keadilannya lebih ditekankan dengan input lokal bukan nasional," ucapnya.




PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

12 jam lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

15 jam lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

1 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

3 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

3 hari lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

4 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

6 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

8 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

9 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya