Tribunal Tragedi 1965 Digelar di Belanda, Perlukah Indonesia Minta Maaf?  

Reporter

Senin, 9 November 2015 05:19 WIB

Para hakim dengan pendapat 1965. www.1965tribunal.org

TEMPO.CO, Jakarta - International People’s Tribunal atau pengadilan rakyat akan digelar di Den Haag, Belanda, mulai Selasa, 10 November 2015 esok hingga 13 November mendatang. Pengadilan ini digelar bertepatan dengan peringatan 50 tahun pembantaian jutaan warga Indonesia karena menjadi anggota atau pun diduga sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia.

Dalam jadwal yang diterima Tempo.co, persidangan itu akan diikuti tujuh orang hakim dan enam jaksa dari mancanegara, serta 16 saksi. Menurut Koordinator Umum Penyelenggara International People’s Tribunal, Nursyahbani Katjasungkana, para saksi adalah orang Indonesia yang beberapa di antaranya tinggal di luar Indonesia karena diasingkan akibat tragedi itu, serta saksi ahli.

Nursyahbani berharap, pemerintah Indonesia dalam pengadilan itu meminta maaf kepada keluarga korban pembunuhan massal pasca-peristiwa G-30-S 1965. “Permintaan maaf langkah awal sebuah pengakuan terhadap kejahatan yang sudah dilakukan pemerintah,” kata Nursyahbani kepada Tempo di Jakarta, Rabu, 4 November 2015 lalu.

Berbagai penelitian terkait dengan tragedi itu sudah disiapkan. “Kami mengumpulkan 1.200 halaman penelitian tentang tema itu dan kami ringkas jadi 250 halaman saja untuk dipelajari para hakim,” katanya. Nursyahbani berharap hasil analisis itu bisa digunakan pemerintah untuk membuat kebijakan yang jauh lebih baik.

Menurut Nursyahbani, menyampaikan permintaan maaf saja tidak akan cukup. Ia berharap hasil dari persidangan yang berlangsung empat hari itu ada upaya rekonsiliasi agar tidak ada lagi kejahatan serupa.

Nursyahbani juga berharap agar hasil sidang itu bisa memberikan suara lebih luas kepada korban tragedi tersebut di forum nasional dan internasional. “Kami juga ingin analisa kejadian dilihat dari sudut hukum dan hak asasi manusia di tingkat nasional dan internasional,” katanya. Dengan begitu, hasil analisa itu bisa digunakan oleh pemerintah untuk membuat kebijakan yang jauh lebih baik.

Hasil dari persidangan itu, kata Nursyahbani, biasanya hanya berupa kesimpulan dan rekomendasi kepada pemerintah. “Semoga rekomendasi itu salah satunya bisa menindak lanjuti laporan Komnas HAM yang juga sudah meneliti tentang kejadian itu di sebagian kecil wilayah Indonesia,” katanya.





MITRA TARIGAN


Berita terkait

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

2 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

2 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

10 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

13 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

26 hari lalu

Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

26 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

27 hari lalu

Lelah dengan Kesehatan Mentalnya, Wanita Muda di Belanda akan Jalani Eutanasia

Frustasi dengan masalah kesehatan mentalnya yang tak ada perbaikan, wanita muda di Belanda ini akan mengakhiri hidupnya lewat eutanasia.

Baca Selengkapnya

4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

33 hari lalu

4 Peristiwa Proses Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang Terjadi saat Ramadan

serangkaian proses perjuangan kemerdekaan Indonesia terjadi di bulan Ramadan

Baca Selengkapnya

Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

42 hari lalu

Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

Universitas Erasmus Rotterdam, atau biasa dikenal sebagai Erasmus University Rotterdam (EUR), adalah universitas riset yang terletak di Rotterdam, Belanda.

Baca Selengkapnya

Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

42 hari lalu

Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

Universitas Teknologi Delft (TU Delft) adalah universitas teknik terkemuka yang terletak di Delft, Belanda.

Baca Selengkapnya