TEMPO Interaktif, Jakarta:Partai Amanat Nasional (PAN) meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kabinet Indonesia Bersatu memperbaiki kinerjanya di bidang ekonomi. Saat ini PAN menilai belum ada arah kebijakan ekonomi yang jelas, yang bisa mengangkat negara ini dari keterpurukan. "Kabinet harus didorong untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan," kata Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir dalam pernyataan evaluasi akhir, di kantornya, Jumat (30/12). Konsep ekonomi kerakyatan, lanjut dia, terbukti bertahan di tengah deraan krisis moneter 1997 silam. Pengusaha batik asal Solo ini secara khusus meminta Menteri Koperasi dan Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah, Suryadharma Ali bekerja lebih keras. Sutrisno mengaku khawatir jika kinerja ekonomi kabinet tak kunjung membaik, popularitas pemerintahan Presiden Yudhoyono akan terus menurun. "Masalah besar bangsa ini sekarang adalah pengangguran dan kemiskinan," katanya. Sementara itu, Kelompok Fraksi (Poksi) VI Fraksi PDIP dalam siaran pers yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris Poksi, Soekardjo Hardjo dan Herman Hery, mendesak Menteri Koperasi mencari terobosan penyelesaian Kredit Usaha Tani. Menteri Koperasi juga diminta mempercepat RUU Perubahan UU tentang Koperasi, dan lebih berkonsentrasi di dalam pemberdayaan koperasi, usaha kecil, dan menengah. Poksi yang membidangi masalah investasi, industri, BUMN, perdagangan, koperasi, UKM dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) ini menyoroti tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi dan angka pengangguran terbuka yang mencapai 11,6 juta orang. Pada saat yang sama, jumlah penduduk miskin mencapai lebih 40 juta orang. Wahyu Dhyatmika/Sudrajat