EKSKLUSIF: Suap Obat, Dirut RSCM Pernah Ditawari PSK

Reporter

Editor

Mustafa moses

Senin, 2 November 2015 12:59 WIB

Ilustrasi wanita malam, wanita nakal, PSK. news.com.au

TEMPO.CO, Jakarta - Model rayuan seorang medical representative (medrep) perusahaan obat kepada para dokter bisa beragam. Ada yang halus, banyak juga yang vulgar. Direktur Umum Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, C.H. Soejono, pernah menjadi korban mereka yang agresif.

Sang medrep dari perusahaan farmasi ternama itu menawarkan Soejono seorang lady escort alias teman kencan saat sedang menghadiri seminar di Bali beberapa tahun lalu. Penawaran itu, katanya, disampaikan si medrep dari perusahaan obat terkenal itu sambil berbisik-bisik.

Awalnya Soejono mengaku tidak paham maksud si Medrep karena berkata apakah butuh ditemani atau tidak. “Setelah akhirnya paham, saya langsung marah dan membentak dia,” kata Soejono kepada Tempo pertengahan Oktober kemarin. Sejak itu, Soejono selektif menemui medrep, itu pun hanya untuk memperkenalkan obat baru yang memang ia tak tahu.

Baca juga: Eksklusif: Terkuak, 40 Persen dari Harga Obat Buat Menyuap Dokter

Kelik Suhendri, bekas medrep perusahaan farmasi yang masuk lima besar di Tanah Air, mengaku pernah mengantarkan delapan dokter spesialis ke kawasan prostitusi di wilayah Mangga Besar, Jakarta. “Setelah mereka selesai dihibur dan ‘pijit’, saya ditelepon dan disuruh membayar,” ujar Kelik yang sekarang memilih berwiraswasta. Tiap dokter, katanya, menghabiskan uang sekitar Rp 8 juta.

Medrep adalah ujung tombak perusahaan farmasi. Head External Communication PT Kalbe Farma Hari Nugroho mengatakan medrep berperan mengenalkan obat produksi Kalbe kepada para dokter, terutama obat-obatan yang memerlukan resep untuk menebusnya. “Di Indonesia, kami memiliki sedikitnya 5 ribu medrep dan karyawan marketing,” kata Hari, Senin dua, pekan lalu.

Tugas seorang medrep sebenarnya adalah hanya memperkenalkan obat-obat baru kepada para dokter. Dari penelusuran Tempo, kini para medrep itu turut berperan sebagai ujung tombak penyuapan ke para dokter. “Apa pun yang diminta si dokter akan kami penuhi agar obat kami dimasukkan ke dalam resep obat,” kata Widodo, seorang medrep yang bekerja di Medan.

TIM INVESTIGASI TEMPO

Untuk selengkapnya silakan baca majalah Tempo pekan ini.

Berita terkait

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

22 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

3 Maret 2024

IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.

Baca Selengkapnya

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

3 Maret 2024

IDI Peringatkan Potensi Peningkatan Demam Berdarah Hingga Juni

IDI peringatkan potensi peningkatan kasus demam berdarah hingga di musim pancaroba

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

8 Februari 2024

Prabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?

IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

3 Januari 2024

Rokok Elektrik Kena Pajak Mulai 1 Januari 2024, Ketahui Bahaya Memakainya

Rokok elektrik mulai dikenai pajak pada 1 Januari 2024. Apa bahaya dan efek samping memakai rokok elektrik bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

KPU Akan Memilih Petugas KPPS Berusia Maksimal 50 Tahun

12 Oktober 2023

KPU Akan Memilih Petugas KPPS Berusia Maksimal 50 Tahun

Ketua KPU Hasyim Asyari mengatakan mitigasi kematian pada petugas KPPS akan menjadi perhatian KPU. Terutama bukan berusia 50 tahun ke atas.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Lukas Enembe Ganggu Kenyamanan Tahanan Lain dan Tak Disiplin Konsumsi Obat

5 Agustus 2023

KPK Sebut Lukas Enembe Ganggu Kenyamanan Tahanan Lain dan Tak Disiplin Konsumsi Obat

KPK menerima surat dari tahanan lain yang mengeluhkan keberadaan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Saran IDI untuk Cegah Kasus Bullying Dokter Residen

24 Juli 2023

Saran IDI untuk Cegah Kasus Bullying Dokter Residen

Praktik perundungan atau bullying dokter residen sudah puluhan tahun tidak pernah berani diungkapkan.

Baca Selengkapnya