Tol Laut Jokowi Bikin Terminal Kalimas Meredup

Reporter

Jumat, 30 Oktober 2015 23:34 WIB

Seorang warga melintas di antara tumpukan barang di Pelabuhan Rakyat Paotere, Makassar, Sulsel, Sabtu (11/8). ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

TEMPO.CO, Surabaya - Di dermaga ini kapal-kapal phinisi sabar menanti muatannya. Crane renta hanya berayun pelan. Truk-truk juga hanya berbaris rapi. Satu diantaranya bahkan sedang dicat ulang oleh sang kernet--sekalipun warna truk belum sepenuhnya pudar.

“Ya daripada dia nggak ada kerjaan, saya suruh ngecat truk saja,” kata Muhammad Ali, 28, seorang sopir truk ekspedisi asal Bangkalan, ketika ditemui di Terminal Kalimas, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jumat 30 Oktober 2015. “Lah tiap hari minta gajian, padahal angkutan lagi sepi,” kata dia lagi

Terminal Kalimas mempunyai dua dermaga, yakni pelabuhan lokal untuk tempat bersandar kapal-kapal besi dan pelabuhan rakyat tempat kapal-kapal kayu phinisi. Nasib keduanya jauh berbeda. Jika sejak pukul 08.00 para buruh angkut di pelabuhan lokal sudah riuh dan bersiap bekerja, di pelabuhan rakyat, sebaliknya.

Baru menjelang pukul 10.00, beberapa truk mulai merapat ke dermaga pelabuhan rakyat. Itu pun tak seberapa. Di dekat pos 4, baru tampak truk bermuatan pupuk dan pakan ternak.

Ali mengenang hari-hari ramainya pelabuhan rakyat, saat kondisi perekonomian tak melambat seperti sekarang. “Dulu setiap hari ada saja barang yang diangkut. Sekarang mungkin satu minggu baru satu rit,” ujarnya. Walhasil penghasilannya sebagai supir ekspedisi merosot tajam.

Kapal-kapal besi berukuran besar dituding sebagai penyebabnya. Dermaga Kalimas, dinilai lebih banyak dimanfaatkan bukan untuk kepentingan kapal-kapal rakyat yang masih tradisional. Sebab, sejak pengembangan terminal lain di bawah Pelabuhan Tanjung Perak dilakukan, kapal-kapal besi berpindah ke sisi utara dermaga Terminal Kalimas. Secara keseluruhan, organisasi pun merasa pelayaran rakyat tengah dianaktirikan.

"Pak Jokowi dulu menyampaikan pidato kemenangan di atas kapal tradisional Phinisi, di Pelabuhan Rakyat Sunda Kelapa. Mestinya beliau paham, apa itu definisi pelayaran rakyat,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang Pelra Surabaya M. Yusuf, Senin, 26 Oktober lalu.



Baca juga:
Wah, Mourinho Tak Jamin Chelsea Masuk 4 Besar, Akan Dipecat?

Jose Mourinho Terpuruk Gara-gara Wanita Cantik Ini?



Yusuf mengatakan, belum ada satu pun implementasi program Nawacita dari Kabinet Kerja Jokowi yang menyentuh pelayaran rakyat. “Tol Laut hanya memperhatikan pelayaran niaga modern dan kapal-kapal kontainer besar, bukan Pelra (pelabuhan rakyat) ,” kata dia.

Berita terkait

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

22 menit lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

35 menit lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

3 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

3 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

4 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

4 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

6 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

7 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

8 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

8 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya